Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasyim Asy'ari: Kebenaran Bisa Lemah karena Perselisihan dan Perpecahan

22 Oktober 2017   20:38 Diperbarui: 22 Oktober 2017   20:54 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di ruang pameran Museum Kebangkitan Nasional (Dokpri)

Asal-usul Hasyim Asy'ari dalam pameran (Dokpri)
Asal-usul Hasyim Asy'ari dalam pameran (Dokpri)
Perwakilan NU, K.H. Suwadi D Pranoto mengatakan, dulu Hasyim Asy'ari menolak nasionalisme dari Timur Tengah. Soalnya, nasionalisme Nusantara telah menyatu dalam masyarakat. Hubungan antara santri dan tentara juga dikemukakan Suwadi. Bahkan secara guyon dia mengatakan Nusantara merupakan singkatan NU, santri, dan tentara.

Ikut memberikan sambutan perwakilan Lesbumi (Lembaga Seni Budayawan Muslim Indonesia). Organisasi ini didukung NU. Pada kesempatan selanjutnya Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Tjahjopurnomo memberikan laporan penyelenggaraan pameran.

Aplikasi

Direktur Sejarah, Triana Wulandari, memberikan sambutan sekaligus membuka pameran. Menurut Triana, pendidikan sejarah kurang mendapat perhatian. Contohnya di tingkat SMP, pelajaran Sejarah dompleng di IPS. Baru di tingkat SMA ada peminatan.

Agar pelajaran sejarah menjadi menarik, Triana telah memfasilitasi masyarakat untuk membuat film dan aplikasi. Alasan Triana, masyarakat atau komunitas merupakan perpanjangan tangan pemerintah.

Pameran tokoh Hasyim Asy'ari terbuka untuk umum, sesuai dengan jam buka Museum Kebangkitan Nasional. Berlangsung mulai 22 Oktober 2017 dan berakhir pada 30 November 2017.

Seorang pengunjung dalam pameran (Dokpri)
Seorang pengunjung dalam pameran (Dokpri)
Museum Kebangkitan Nasional terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26, dekat Atrium Senen atau RSPAD Gatot Subroto. Jika naik bis TransJakarta turun di halte Atrium atau halte Kwitang. Setelah itu berjalan kaki sekitar 300 meter.

Perlu diingat, Museum Kebangkitan Nasional tutup setiap Senin.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun