Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Candi Borobudur Pada 1814: Masih Tertutup Pepohonan dan Semak Belukar

12 Oktober 2017   12:56 Diperbarui: 2 Mei 2022   19:09 13458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Th. van Erp, pimpinan pemugaran tahap pertama (buklet pameran)

Dulu dimaksudkan untuk meratakan warna relief demi keperluan pemotretan. Ternyata memang menjadi pelindung bagi batu-batu keras. Sebaliknya batu-batu lunak yang terkena oker akan mengelupas.

Foto-foto Candi Borobudur tempo dulu, kini tengah dipamerkan di Museum Nasional hingga 15 Oktober mendatang. Pameran itu diselenggarakan oleh Balai Konservasi Borobudur didukung Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Bukan hanya gambar-gambar lama, pemugaran tahap kedua masa 1973-1983 juga ikut dipamerkan. Termasuk alat-alat modern pada zamannya untuk membantu pemugaran, yang sekarang sudah ketinggalan zaman. Untuk mendukung pengetahuan penikmat pameran, diputar film dokumenter tentang Candi Borobudur.

Masih ada waktu beberapa hari. Ayo ketahui bagaimana proses pemugaran Candi Borobudur. Bagaimana tenaga-tenaga terampil bangsa Indonesia mampu membuat reruntuhan jadi megah dan diakui dunia.

Bagian candi yang terkubur selama 800 tahun (Buklet pameran)
Bagian candi yang terkubur selama 800 tahun (Buklet pameran)
Sejak beberapa tahun lalu Candi Borobudur telah menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO. Awal 2017 arsip pemugaran kedua 1973-1983 diajukan ke UNESCO sebagai Ingatan Dunia (Memory of the World). Semoga akhir Oktober ini kita mendapat kabar baik, disahkannya arsip itu sebagai Ingatan Dunia.

Ayo silakan berkunjung ke Museum Nasional. Cari informasi lebih dalam tentang Candi Borobudur. Gampang kok kalau ke Museum Nasional. Naik saja Transjakarta, turun di halte Monumen Nasional. Tinggal nyebrang deh.***

Sumber:

  • Soekmono. Satu Abad Usaha Penyelamatan Candi Borobudur. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1973.
  • Brosur Pameran Memory of the World, Museum Nasional Indonesia 10-15 Oktober 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun