Gajah Mada disebut Pu Gajah Mada, menjabat sebagai Rake Mapatih ring Majhapahit. Kelihatannya, karier Gajah Mada sudah menanjak masuk ke "lingkaran (ring) satu" yang dekat dengan pusat kekuasaan di Majapahit. Sebelumnya, menurut prasasti Palungan 1330 M, Gajah Mada masih menjabat sebagai Rake Mapatih ring Daha berkedudukan di Daha, daerah lungguh Rjadew Mahrjasa (Bhre Daha), adik Tribhuwanottunggadewi.
![Hasil bacaan epigraf Trigangga dari Museum Nasional: rake mapatih ring majhapahit pu gajah mada (ditandai spidol hitam) (Dok. Trigangga)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/06/21/prapancasarapura-gajahmada-594a6c94964890458c6c9093.jpg?t=o&v=555)
Prasasti Gajah Mada atau Singhasari (1351 Masehi)
Prasasti ketiga adalah Prasasti Gajah Mada. Prasasti ini ditemukan di daerah Singosari, Malang, sehingga disebut juga Prasasti Singhasari.
Prasasti Gajah Mada memiliki 17 baris tulisan hanya pada sisi depan. Kondisi prasasti masih sangat bagus. Pahatan aksaranya sangat dalam sehingga masih sangat jelas terbaca.
![Prasasti Gajah Mada atau Singhasari (Dok. Museum Nasional)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/06/20/prasasti-gajah-mada-5948e923e217d2160211f1a2.jpg?t=o&v=555)
Nah jelas kan, tulisan pada prasasti kuno menurut ejaan bahasa Jawa Kuno terbaca Gajah Mada, bukan Gaj Ahmada. Kalau Gaj Ahmada tentu beda lagi tulisan dan bacanya. Semoga masyarakat cerdas menyikapi hal ini.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI