Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kejahatan Santet dalam Hukum Pidana Zaman Kerajaan

30 Mei 2017   04:54 Diperbarui: 30 Mei 2017   20:18 3472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambaran ilmu hitam juga diperoleh dari kitab Calon Arangdari abad ke-12. Cerita itu dikenal di Jawa dan Bali. Dkisahkan Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam. Dia sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit.  

Calon Arang mempunyai seorang puteri yang cantik. Namun sang puteri sulit mendapat jodoh karena para pemuda takut kepada ibunya. Karena itulah Calon Arang murka, sehingga dia mendatangkan banjir besar dan penyakit kepada masyarakat desa.

Raja Airlangga kemudian meminta bantuan penasehatnya. Ternyata diketahui Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Sejak Calon Arang berhasil dikalahkan, suasana desa menjadi aman.

Museum Santet

Ternyata santet bisa dilihat di museum.  Museum Kesehatan Dr Adhyatma—berasal  dari nama mantan Menteri Kesehatan—menyimpan benda-benda yang berhubungan dengan praktik ilmu hitam warisan nenek moyang, termasuk santet. Museum itu terletak di Jalan Indrapura No. 17, Surabaya.

Benda-benda tersebut didapat langsung dari masyarakat. Yang mengumpulkan adalah dokter Hariyadi Soeparto. Di museum tersebut ada beberapa bukti ilmiah berupa foto X-Ray, antara lain jarum dan besi bulat-bulat dalam tubuh seseorang.

Benda-benda untuk mengobati santet di Museum Seharan Adhyatma, Surabaya (Foto: surabaya.panduanwisata.id)
Benda-benda untuk mengobati santet di Museum Seharan Adhyatma, Surabaya (Foto: surabaya.panduanwisata.id)
Benda-benda yang berbau mistis dan digunakan dalam praktik ilmu hitam juga banyak dipamerkan di museum ini, misalnya boneka santet semacam jelangkung. Lainnya adalah benda-benda aneh yang pernah dikeluarkan dari dalam tubuh manusia, seperti paku, pecahan mortir, dan batu. Ada pula benda-benda yang dipakai sebagai penangkal santet, berupa telur yang pecah setelah si orang pintar selesai mengobati pasien.

 “Secara ilmiah memang belum bisa dijelaskan mengenai santet atau tenung. Namun fenomena ini ada dan hidup di masyarakat,” kata dokter Hariyadi dalam acara Kick Andy awal Juni 2013 lalu.  Dia juga mengatakan antara rasio dan rasa itu memiliki relevansi, tak bisa terpisahkan. Saat itulah terdapat jembatan antara dunia kesehatan ilmiah dengan dunia kesehatan gaib.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun