Mohon tunggu...
Josua Sibarani
Josua Sibarani Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar

Pembaca, Pembelajar, Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekayaan Alam Papua: Berkah atau Kutukan?

4 Desember 2017   17:50 Diperbarui: 5 Desember 2017   11:24 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indeks Kebahagiaan  

Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan indeks komposit yang disusun oleh 3 dimensi, yaitu: Dimensi Kepuasan Hidup (meliputi Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Sosial), Dimensi Perasaan (Affect), dan Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia) berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan. Seluruh indeks diukur pada skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks, maka kehidupan penduduk semakin bahagia. Demikian sebaliknya. Semakin renadh nilai indeks, maka kehidupan penduduk semakin tidak bahagia.

Sumber: bps.go.id
Sumber: bps.go.id
Capaian Indeks Kebahagiaan 2017 terhadap Provinsi Papua Barat (71,73) lebih besar dibanding rerata capaian nasional (70,69). Namun Provinsi Papua (67,52) masih di bawah rerata capaian nasional. Hal tersebut sama dengan capaian terhadap Indeks Dimensi Kepuasan Hidup (Indeks Dimensi Kepuasan Hidup Personal dan Sosial) dan Indeks Dimensi Makna Hidup.

Capaian terhadap Indeks Dimensi Perasaan, maka kedua provinsi tersebut masih lebih rendah dibanding rerata capaian nasional.   

Semoga Papua mempunyai kekuatan akselerasi meraih IPM, IDI, Indeks Kebahagian (Prov. Papua) sehingga di atas capaian rerata nasional di masa mendatang. Bahkan dapat tetap mempertahankan capaian gini ratio yang lebih rendah (Prov. Papua Barat) dibanding rerata gini ratio secara nasional.

Semoga juga Papua mempunyai daya adaptasi untuk mencegah kepunahannya...


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun