Mohon tunggu...
djoko st
djoko st Mohon Tunggu... Penulis - bloger

bloger yang gemar bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menakar Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan NZE 2060

19 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat yang sama, ibu rumah tangga juga dapat berperan aktif sebagai advokat dalam mendorong pemerintah dan perusahaan untuk mengambil aksi iklim yang lebih serius, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik yang mendukung keberlanjutan.

Secara keseluruhan, ibu rumah tangga memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap upaya mencapai NZE pada tahun 2060 dengan mengadopsi praktik-praktik yang berkelanjutan di level rumah tangga dan berpartisipasi aktif dalam transformasi menuju ekonomi rendah karbon dan transisi energi adil di komunitas atau pun di lingkungan mereka.

Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga

Agar para ibu rumah tangga dapat lebih  berkontribusi secara efektif dalam ikhtiar pencapaian NZE pada tahun 2060, strategi pemberdayaan untuk mereka adalah keniscayaan. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, program pendidikan dan peningkatan kesadaran.  Menyediakan program pendidikan dan peningkatan kesadaraan yang ditargetkan untuk  ibu rumah tangga terkait  perubahan iklim, dampaknya, dan pentingnya mengurangi jejak karbon perlu kian digiatkan. Ini dapat mencakup lokakarya,  seminar, maupun kegiatan-kegiatan komunitas yang fokus pada praktik gaya hidup berkelanjutan.

Kedua, pengembangan keterampilan. Sediakan pelatihan secara berkala untuk pengembangan keterampilan praktis terkait efisiensi energi, pengurangan limbah, pertanian berkelanjutan, pengomposan, dan manajemen rumah tangga ramah lingkungan. Memberdayakan ibu rumah tangga dengan meningkatkan keterampilan mereka dalam hal-hal tersebut dapat mendorong  pada praktik gaya hidup keluarga yang lebih berkelanjutan.

Ketiga, akses informasi dan sumberdaya. Pastikan bahwa kalangan ibu rumah tangga memiliki akses kepada informasi tentang teknologi hijau, produk ramah lingkungan, dan sumber daya lokal yang mendukung gaya hidup berkelanjutan. Ini dapat mencakup buku panduan (manual), laman web, aplikasi, maupun jejaring komunitas yang berfokus pada pengelolaan lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan.

Keempat, dukungan keuangan dan insentif. Pemerintah, bekerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya, baik dari sektor privat maupun publik, tak ada salahnya memberi dukungan keuangan atau insentif bagi rumah tangga yang mengadopsi energi terbarukan, perangkat elektronik hemat energi, maupun produk-produk ramah lingkungan lainnya. Ini dapat lebih mendorong gaya hidup berkelanjutan sebagai pilihan dan memiliki implikasi ekonomis bagi ibu rumah tangga dan keluarganya.

Kelima, menjadi bagian komunitas. Dorong ibu rumah tangga untuk berpartisipasi dalam inisiatif lingkungan lokal, seperti program kebun warga, program daur ulang, atau kampanye membersihkan lingkungan sekitar.

Keenam,  advokasi kebijakan. Libatkan  ibu rumah tangga dalam  advokasi kebijakan yang mendorong keberlanjutan lingkungan mulai dari tingkat lokal, nasional, regional, hingga mondial.

Ketujuh, pengakuan dan dukungan. Sediakan ruang atau platform bagi para ibu rumah tangga untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka dalam upaya-upaya keberlanjutan di level rumah tangga, komunitas, dan lingkungan mereka, yang memungkinkan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal-hal serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun