Datanglah ia, cucuku
Setelah sebulan tidak muncul
Sambil berteriak girang, ia melambai
Hai, kakek tua, aku datang kepadamu !
Aku terperangah melihat semangatnya
Oh, rupanya ia memiliki keberanian
Untuk mengatakan kakek tua kepadaku
Padahal umurnya baru enam tahun
Mari kita main perang-perangan
Pedang plastik atau pistol-pistolan buatan china
Atau main pesawat kertas layang
Atau main hujan-hujanan ?
Dan aku hanya bisa tersenyum lemah
Tubuhku sudah rapuh dan layu
Dan nafasku sudah terengah-engah
Benar seperti katanya : aku sudah tua
Berarti sebentar lagi, entah kapan
Aku akan meninggalkan cucuku yang bersemangat
Dan dunia beserta isinya
Karena siapapun tak bisa menolak maut
Apakah aku sempat bercengkerama lagi
Dalam sepotong harapan yang makin sempit
Sementara liang lahat menanti
Dan cucuku pasti tak akan kembali menjenguk
Jakarta, awal 2006