“Mang, kenapa mesti dibagi dua ama wartawan?,” tanyaku.
“Mamang kan enggak punya koneksi ke Dindik Banten. Wartawan mah pasti punya. Pejabat biasanya takut sama wartawan. Apalagi wartawan koran besar,” jawab mang Kasman.
“Oh. Terus ini data kegiatannya benar?,” tanyaku lagi.
“Soal data sih pasti benar. Itu mamang kumpulin dari DPA Dindik Banten TA 2011. Totalnya yang segitu Rp719,8 juta,” ujar mang Kasman percaya diri.
“Ha ha ha, mang mang. Mamang ketinggalan. Ide gila mamang tuh sepertinya sudah ada yang menjalankan. Sudah ada yang duluan ngerjain,” aku tertawa terpingkal-pingkal.
“Maksudnya... Dindik dah punya mitra rental sendiri?,” tanya mang Kasman kaget.
“Ha ha ha, sepertinya sih begitu mang. Soalnya kalau belum, enggak mungkin nilai belanja rental hampir satu miliar. Coba mamang lihat DPA tahun-tahun sebelumnya. Pasti nilai sewa kendaraannya kecil,” kataku merasa menang.
“Ho oh ya. Tapi enggak apa-apa. Kan mamang masih punya beking wartawan,” kata mang Kasman tetap optimis.
“Beugh si mamang. Jangan-jangan mitra rental itu juga dibeking wartawan mang. Atau malah yang punya rental, jangan-jangan wartawan mang. Ha ha ha,” tak bisa aku menahan tawa.
“Tapi kan wartawan mamang wartawan koran besar,” tetap optimis mang Kasman rupanya.
“Halah mang, sebesar apa sih korannya,” tanyaku.