“Ada seribu pintu keluar, Nek!”
“Mana yang akan kau pilih?”
“Bagaimana bila ada lagi yang mati?”
“Bagaimana?”
.
.
.
Siapakah aku oh jiwaku
Sehingga aku hadir dalam kubur yang bisu?
Pantaskah peluru itu menembus dada kurus penuh nikotin palsu?
Tengoklah raunganku,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!