Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Jodohku Bu?

13 November 2015   13:23 Diperbarui: 13 November 2015   17:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah nak?”

Aku hanya mengangguk perlahan seperti halnya anak-anak lain yang masih lugu. Selembar handuk besar pemberian om Pater jadi bulan-bulanan wajah dan tanganku sebelum kuserahkan kembali kepada ibu dengan sedikit tatapan bertanya, apakah maksud dari membasuh muka, kedua telinga, dan juga kaki.

Tidak apa-apa nak, ayuk ikut ibu?”

Aku sedikit tersenyum ketika tahu tujuan ibu mengajakku adalah kapel kecil di ujung jalan. Bangunan yang reot tanpa kejelasan kapan akan diperbaiki, sebab sebentar lagi musim hujan akan segera tiba.

Mengapa bu?”

Tidak apa-apa nak, ayuk pejamkan matamu dan berbicaralah kepada Ia yang memberimu tanya dalam mimpimu”

Maksud ibu, aku disuruh berdoa?”

Ia hanya menggangguk kecil sambil mengambil posisi disampingku, berlutut, memejamkan mata dan mulai asyik dengan ritual doanya. Dan aku pun mengikutinya melakukan prosesi yang sama, lalu terhanyut dalam bincang-bincang dalam diam, seriuh dengung lebah yang sedang terbang menuju sarangnya sambil berdengung.

 

***

Siapa jodohku bu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun