Mohon tunggu...
Djamilah Sudjana
Djamilah Sudjana Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang

Guru Kimia yang memiliki hak cipta kartu bermain tatanama senyawa kimia yang mendapat tugas tambahan Kepala Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tipe Guru Manakah Saya???

16 Desember 2024   07:36 Diperbarui: 16 Desember 2024   07:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengingat pentingnya pendidikan, sebetulnya pendidikan bukan merupakan tanggungjawab pemerintah, tapi tanggungjawab dari generasi terdidik (Anies Baswedan dalam "Indonesia Mengajar"). Semua orang bisa menjadi guru, baik guru bagi masyarakat ataupun minimal bagi dirinya sendiri.

Guru itu "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Guru itu di depan harus memberi teladan, guru di tengah harus menciptakan prakarsa dan ide, dan di belakang. guru harus memberikan dorongan dan arahan (Ki Hadjar Dewantara).

Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada beberapa faktor, diantaranya faktor guru. Keteladanan guru merupakan komponen sentra pendidikan, guru sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Guru yang mempunyai kom-petensi yang baik tentunya akan sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Peranan guru selain sebagai seorang pengajar, guru juga berperan sebagai seorang pendidik

Ada beberapa pendapat mengenai tipe guru yang patut kita renungkan, terutama untuk saya sendiri, termasuk guru tipe yang manakah saya???

Pendapat Aris Setyawan, seorang pendidik dan motivator muda Indonesia, menjelaskan ada 3 tipe  guru : guru nyasar, guru bayar dan guru sadar.

Guru Nyasar

Kelompok ini merupakan seseorang yang asalnya tidak mempunyai cita-cita seorang guru. Profesi guru dinilai sebagai profesi alternatif ditengah ketatnya persaingan kerja. Sistem pengajarannya monoton dan kaku. Metode pembelajarannya hanya sekedar memberi materi. Terkadang guru tipe ini terlihat mukanya yang kejam yang kita sebut sebagai killer.. Kadangpula kurang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya melalui kegiatan bertanya dan mengutarakan pendapat.

Guru Bayar

Kelompok ini merupakan seseorang yang berasal dari latar belakang pendidikan guru maupun non guru. Tipe guru semacam ini mengukur hasil mengajarnya dengan materi atau uang. Ciri-cirinya kerapkali di awal bulan tampak semangat, akan tetapi di akhir bulan justru sebaliknya. Begitu juga dengan pembelajarannya, tipe guru ini lebih banyak menyia-nyiakan waktu dan tidak mengenali nama nama anak didiknya. Tuntutan materilah yang menjadi motif dari guru tipe ini.

Guru Sadar

Kelompok ini merupakan seseorang benar-benar peduli atau sadar dengan pendidikan. Tugasnya sebagai guru benar-benar dijalankan. Tidak hanya mengajar yang menyebabkan siswanya pandai akan tetapi juga mendidik yang menyebabkan moral siswa baik dan mengasah kretifitas yang menyebabkan siswa cerdas. Tipe guru semacam ini sangat penuh dengan dedikatif dan memberi teladan yang baik. Kadang pula tidak mementingkan gaji, ikhlas tanpa dibayar dan benar benar memberikan pelayanan prima kepada peserta didiknya.

Lain lagi dengan pendapatnya Kang Deden, sapaan dari seorang guru, dosen trainer dan motivator Guru asyik dan menyenangkan (Gurame), mengemukaan ada 5 tipe guru (guru wajib, guru sunah, guru mubah, guru makruh, dan guru haram):

Guru wajib

Tipe guru wajib,  guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan ketidakhadirannya membuat orang lain kehilangan,. Karakter guru wajib antara lain bekerja dengan tulus, administrasi lengkap, kemampuan mengajarnya bagus, aktif dalam berbagai kegiatan, memandang bekerja sebagai belajar, dan tidak pernah berhenti belajar serta dekat dengan murid. Seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan, bukan hanya sekedar mengajar. Selain itu, positif melihat peluang setiap saat, tulus, luwes, menetapkan dan memelihara harapan tinggi, fasih, menarik dan tertarik, humoris, berwibawa menggerakkan orang lain serta menjadi yang terbaik.

Guru sunnah

Guru tipe ini keberadaannya dibutuhkan dan ketidakhadirannya tidak membuat orang lain kehilangan. Karakteristik guru sunnah ini adalah bekerja pamrih, kemampuan bagus, memandang bekerja untuk mendapatkan sesuatu, dan cenderung dekat dengan murid karena ada tujuan tertentu.

Guru Mubah

Tipe guru ini tidak berpengaruh karena keberadaan dan ketidakhadirannya sama saja. Sementara karakteristiknya antara lain bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai keinginan meningkatkan kemampuan dan karier, administrasi asal ada (dapat fotocopy), selesai mengajar lebih memilih untuk pulang dan cenderung jaga jarak dengan murid.

Guru Makruh

Tipe guru dimana kehadirannya tidak diharapkan sedangkan ketidakhadirannya membuat orang lain merasa tenang bekerja. Tipe guru makruh memiliki karakteristik selalu usil terhadap pekerjaan orang lain, senang mengkritik orang lain atau atasan tetapi bila disuruh bekerja tidak mampu, pekerjaannya tidak baik, selalu menyalahkan orang lain, serta selalu merasa diri benar.

Guru Haram

Tipe guru yang kehadiran dan ketidakhadirannya bermasalah. Karakter guru haram yaitu cenderung berperilaku tidak baik, selalu bikin masalah dengan semua orang, jika tidak hadir banyak orang bersyukur, kehadirannya di sekolah justru membuat orang lain menjadi risih, serta jauh dengan murid dan rekan-rekan guru.

Naah... sekarang, setelah kita mengetahui beberapa tipe guru, coba  kita menilai diri sendiri secara jujur, ada di posisi manakah kita?

Heemmm..... selanjutnya, biarlah hal ini menjadi renungan kita semua. Menjadi bahan kontemplasi sehingga kita akan berpikir untuk benar-benar meningkatkan profesionalitas dan integritas kita sebagai guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun