Lain lagi dengan pendapatnya Kang Deden, sapaan dari seorang guru, dosen trainer dan motivator Guru asyik dan menyenangkan (Gurame), mengemukaan ada 5 tipe guru (guru wajib, guru sunah, guru mubah, guru makruh, dan guru haram):
Guru wajib
Tipe guru wajib, Â guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan ketidakhadirannya membuat orang lain kehilangan,. Karakter guru wajib antara lain bekerja dengan tulus, administrasi lengkap, kemampuan mengajarnya bagus, aktif dalam berbagai kegiatan, memandang bekerja sebagai belajar, dan tidak pernah berhenti belajar serta dekat dengan murid. Seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan, bukan hanya sekedar mengajar. Selain itu, positif melihat peluang setiap saat, tulus, luwes, menetapkan dan memelihara harapan tinggi, fasih, menarik dan tertarik, humoris, berwibawa menggerakkan orang lain serta menjadi yang terbaik.
Guru sunnah
Guru tipe ini keberadaannya dibutuhkan dan ketidakhadirannya tidak membuat orang lain kehilangan. Karakteristik guru sunnah ini adalah bekerja pamrih, kemampuan bagus, memandang bekerja untuk mendapatkan sesuatu, dan cenderung dekat dengan murid karena ada tujuan tertentu.
Guru Mubah
Tipe guru ini tidak berpengaruh karena keberadaan dan ketidakhadirannya sama saja. Sementara karakteristiknya antara lain bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai keinginan meningkatkan kemampuan dan karier, administrasi asal ada (dapat fotocopy), selesai mengajar lebih memilih untuk pulang dan cenderung jaga jarak dengan murid.
Guru Makruh
Tipe guru dimana kehadirannya tidak diharapkan sedangkan ketidakhadirannya membuat orang lain merasa tenang bekerja. Tipe guru makruh memiliki karakteristik selalu usil terhadap pekerjaan orang lain, senang mengkritik orang lain atau atasan tetapi bila disuruh bekerja tidak mampu, pekerjaannya tidak baik, selalu menyalahkan orang lain, serta selalu merasa diri benar.
Guru Haram
Tipe guru yang kehadiran dan ketidakhadirannya bermasalah. Karakter guru haram yaitu cenderung berperilaku tidak baik, selalu bikin masalah dengan semua orang, jika tidak hadir banyak orang bersyukur, kehadirannya di sekolah justru membuat orang lain menjadi risih, serta jauh dengan murid dan rekan-rekan guru.