Gemerisik pasir menembus
Melewati gurun yang teramat tandus
Angin panas yang berhembus
Tak pelak banyak yang merasa haus
Dan kelaparan yang tak pernah pupus
Prahara semakin bergejolak
Hari demi hari huru-hara tak terelak
Para pembesar yang congkak
Terus-menerus mendepak
Siapapun yang berani berontak
Letupan api terus menyalak-nyalak
Hingga semuanya luluh lantak
Desing peluru saling terbang
Memalak setiap nyawa orang
Yang bersahut-sahutan mengerang
Menyiratkan raut muka tegang
Di bawah teriknya matahari yang kian garang
Sepertinya kata lelah seolah tiada
Bagi mereka yang tua maupun muda
Yang selalu saja merasa paling beda
Sebabkan krisis yang tak kunjung reda
Setelah lelah yang tak terperi
Menumpuk terus saban hari
Hingga mencapai titik kulminasi
Dan ledakan itu terjadi
Booom
Asapnya membumbung tinggi
Semua orang tertegun dan berdiri
Memandang sedih jiwa yang telah mati
Sidoarjo, 6 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H