Mohon tunggu...
DJAJENDRA
DJAJENDRA Mohon Tunggu... wiraswasta -

Djajendra adalah motivator perusahaan yang sangat berpengalaman dan sukses mengadakan pelatihan soft skills dan hard skills secara indoor maupun outdoor untuk korporasi, instansi pemerintah, koperasi dan organisasi publik. http//www.djajendra-motivator.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Mutu Terbaik Meningkatkan Daya Saing Bisnis

11 Desember 2012   19:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Apa Itu Manajemen Mutu (ISO 9000)?

Manajemen mutu ISO 9000 adalah komitmen perusahaan untuk menjalankan tata kelola usaha yang terstandarisasi secara internasional melalui sertifikasi dalam bentuk sistem dan prosedur, untuk melindungi setiap proses penciptaan kualitas produk dan jasa, agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan secara konsisten untuk target pasar di dalam negeri maupun di luar negeri.

2.Pentingkah Manajemen Mutu Itu?

Manajemen mutu sangat penting. Karena, manajemen mutu yang konsisten akan memberikan keunggulan kompetitif di pasar lokal dan pasar global. Apalagi sudah ratusan negara di dunia yang mengadopsi standar mutu berdasarkan ISO. Sehingga, bila sebuah perusahaan atau organisasi menjalankan manajemen mutu berstandarkan ISO secara baik, maka perusahaan tersebut berpotensi menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas internasional, untuk dapat berkompetisi dan memenuhi harapan pelanggan di pasar lokal dan global.

3.Manajemen Mutu di Indonesia?

Manajemen mutu sudah sangat berkembang di Indonesia. Banyak perusahaan di Indonesia sudah mulai memanfaatkan manajemen mutu sebagai cetak biru untuk meningkatkan sistem mutu organisasinya. Sekarang ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat terobsesi untuk secepatnya mendapatkan standar ISO, untuk bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dalam membangun hubungan bisnis dengan stakeholder di dalam negeri maupun di luar negeri.

4.Pengetahuan Masyarakat Indonesia Soal Manajemen Mutu?

Masyarakat Indonesia secara umum masih banyak yang belum menyadari tentang pentingnya manajemen mutu sebagai alat dalam memenangkan persaingan bisnis di era perdagangan bebas. Sebagian besar perusahaan kecil dan menengah masih melakukan proses bisnis secara sangat tradisional, dan terkesan belum memiliki dukungan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjalankan manajemen mutu yang baik. Hal ini berpotensi menciptakan kualitas produk dan jasa yang tidak berdaya saing secara internasional. Kesadaran untuk melaksanakan manajemen mutu saat ini hanya ada pada korporasi menengah besar dan besar.

5.Bidang Usaha yang Sadar Manajemen Mutu?

Secara umum, semua bidang usaha di Indonesia untuk skala menengah besar dan besar, telah memiliki kesadaran untuk menjalankan manajemen mutu secara baik. Dari pengamatan saya, yang paling banyak menerapkan manajemen mutu adalah sektor manufacturing, perdagangan skala besar, perbankan, asuransi, pertambangan, perkebunan, dan perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya, yang memiliki kepentingan untuk menjaga reputasi dan harga dirinya terhadap stakeholder mereka.

6.Penerapan Manajemen Mutu?

Penerapan manajemen mutu di dunia usaha saat ini masih terkendala kepada kurang profesionalnya perilaku kerja dari sumber daya manusia. Walaupun secara sistem, manajemen, dan kebijakan telah mengadopsi standar mutu ISO; tapi secara kepemimpinan dan manajemen masih perlu lebih disempurnakan. Khususnya, dalam pengembangan psikologis karyawan dan kepemimpinan untuk memiliki etika, integritas, dan etos kerja sesuai budaya organisasinya yang berorientasi mutu dan daya saing.

7.Penerapan Standar Internasional di Perusahaan?

Penerapan standar internasional merupakan hal yang sifatnya wajib buat korporasi-korporasi yang berada dalam pusat aktivitas bisnis internasional. Karena, aliran jasa dan produk secara internasional dalam kegiatan perdagangan tingkat global, telah mensyaratkan standar mutu yang harus dipatuhi oleh setiap korporasi, bila ingin tetap eksis berbisnis di pasar global. Yang saya pahami, mindset dari sebagian besar korporasi, masih berpikir bahwa penerapan standar internasional adalah sebatas untuk dapat memasuki pasar di luar negeri, termasuk juga untuk mendapatkan permodalan dan kemudahan berbisnis dengan pihak di luar negeri. Masih sangat jarang perusahaan atau korporasi yang menjadi lebih responsif melalui manajemen mutu untuk melindungi kekuatan pasar lokalnya. Jadi, semua perhatian masih terfokus untuk melayani pasar luar negeri, dan belum menganggap manajemen mutu itu sangat penting untuk menjaga daya saing dan daya tahan korporasi Indonesia dari ancaman para pesaing global yang coba menguasai pasar lokal Indonesia.

8.Implementasi Mutu Standar Internasional?

Kadang-kadang, saya melihat bahwa implementasi standar internasional masih sebatas formalitas untuk menghadapi kepentingan yang sifatnya sangat situasional, sehingga terkesan seolah-olah penerapan standar internasional hanya untuk menarik minat stakeholder terhadap reputasi dan kredibilitas perusahaan. Tetapi, banyak juga perusahaan yang sudah sangat sadar bahwa standar internasional diperlukan untuk dapat bersaing dalam bisnis global.

9.Korporasi Dengan Standar Internasional?

Sebuah korporasi bisa dikatakan telah berstandar internasional, saat korporasi itu sudah mampu bersaing secara kualitas dengan produk-produk dari perusahaan-perusahaan multinasional dari mancanegara; serta sangat berdisiplin untuk menjalankan prinsip-prinsip good corporate governanace, manajemen mutu, manajemen risiko, dan kepemimpinan yang cerdas berpartisipasi dalam bisnis internasional, untuk membantu meningkatkan skala ekonomi perusahaan yang tidak dapat dicapai sebatas pasar domestik.

10.Produk Lokal Yang Memenuhi Manajemen Mutu?

Sebagian besar manufacturing menengah ke atas di Indonesia sudah menerapkan manajemen mutu untuk produk lokal. Tetapi, saya melihat ada perhatian lebih untuk menjaga kualitas produk lokal yang akan diekspor daripada produk lokal yang akan dijual di pasar lokal di Indonesia. Diskriminasi mutu masih sangat mendominasi mindset pelaku usaha. Dan hal ini, berpotensi menjadi penghambat dalam menguasai pasar domestik dari potensi digeser oleh produk-produk luar negeri.

11.Layanan Jasa Lokal Memenuhi Manajemen Mutu?

Sebagian kecil layanan jasa lokal kita telah memenuhi dan menerapkan manajemen mutu. Tetapi, sebagian besarnya mungkin masih terkendala soal sumber daya manusia, teknologi, dan permodalan. Sehingga, belum tersentuh oleh manajemen mutu.

12.Cara Meningkatkan Mutu?

Para pelaku usaha dapat meningkatkan mutu, dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai manajemen mutu, ke dalam perilaku kerja sumber daya manusia untuk berbudaya mutu tinggi. Perusahaan harus memahami bahwa manusia adalah energi yang dapat menggerakan manajemen mutu secara baik. Tantangannya, manusia juga adalah makhluk praktis yang sulit konsisten, sedangkan standar manajemen mutu merupakan sistem dan prosedur yang tertulis secara formal untuk dipatuhi secara konsisten. Oleh karena itu, proses penyadaran, pencerahan, motivasi, dan penginternalisasian nilai-nilai dari perilaku kerja berbasis manajemen mutu harus dilakukan secara berkelanjutan tanpa boleh terhenti.

13.Maksud Dari Layanan Prima Berkualitas?

Layanan prima artinya perusahaan sudah memiliki sumber daya manusia berorientasi pelayanan prima, teknologi yang memudahkan pelanggan untuk berinteraksi dan bertransaksi dengan perusahaan, standar mutu layanan yang menjaga kualitas dan kinerja dari produk atau jasa yang dijual; serta kepemimpinan dan manajemen yang peduli kepada harapan, kebutuhan, dan keinginan pelanggan secara berkelanjutan.

14.Memperlakukan Konsumen Sesuai Standar Mutu?

Klien/pelanggan/konsumen selalu membeli karena janji-janji perusahaan melalui iklan dan promosi untuk memenuhi kebutuhan, harapan, dan keinginan mereka secara berkualitas dan sempurna. Jadi, pelanggan tidak begitu peduli dengan semua proses penciptaan kualitas melalui standar mutu. Standar mutu adalah urusan di internal perusahaan untuk dapat menciptakan produk dan jasa bersama layanan kepada pelanggan sesuai janji-janji. Pelanggan hanya selalu ingin diperlakukan secara jujur, adil, etis, bersama sikap baik dalam integritas perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang berkualitas sesuai yang diiklankan.

15.Apakah Pembeli adalah Raja?

Pelanggan bukanlah raja, tapi pelanggan adalah stakeholder yang membuat perusahaan dapat menciptakan nilai tambah dan keuntungan, sehingga perusahaan dapat terus eksis secara berkelanjutan bersama bisnis dan layanannya.

16.Harapan untuk Manajemen Mutu di Indonesia?

Manajemen mutu adalah kunci kemenangan dalam perdagangan bebas secara global. Perusahaan-perusahaan Indonesia sudah harus segera menyesuaikan perilaku kerjanya untuk dapat bersaing dan menjadi pemenang dalam globalisasi ekonomi dan perdagangan. Khususnya, mempersipakan sumber daya perusahaan dengan manajemen mutu yang unggul, agar tetap dapat menjadi pemenang di dalam pasar domestik dari serbuan produk-produk berkualitas yang berharga murah oleh perusahaan-perusahaan dari luar negeri.

Djajendra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun