4. Log Fokus
Pernah penasaran kapan kamu paling fokus? Coba catat kapan kamu merasa fokus penuh, kapan gampang terdistraksi, dan apa penyebabnya. Penelitian dalam psikologi kognitif menunjukkan bahwa kesadaran akan pola fokus pribadi bisa meningkatkan produktivitas. Dengan mengetahui jam-jam "emas" konsentrasimu, kamu bisa menempatkan tugas yang paling berat pada waktu itu, sehingga kinerja dan kualitas hasil meningkat.
Sisi Ilmiah: Memantau pola fokus membantu otak belajar mengalokasikan energi kognitif secara efisien, sehingga kamu bisa kerja atau belajar lebih optimal.
5. Kegiatan Sosial Terjadwal (Standing Order Social Event)
Menjalin interaksi sosial secara teratur, misalnya nongkrong bareng teman tiap minggu, video call dengan keluarga secara berkala, bukan hanya bikin hati senang, tapi juga baik untuk kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial menurunkan stres, meningkatkan rasa aman, dan memperbaiki suasana hati. Dengan menjadwalkan kegiatan sosial, kamu mencegah dirimu terlalu tenggelam dalam kesibukan sendiri.
Sisi Ilmiah: Hubungan sosial yang konsisten mengaktifkan sistem dukungan emosional dalam otak, memperkuat perasaan terhubung, dan meningkatkan kesejahteraan mental.
6. Multimodality Multitasking
Biasanya multitasking dilarang karena mengganggu konsentrasi. Namun, jika kamu memadukan aktivitas yang tidak "berebut" fokus, seperti jogging sambil mendengar podcast informatif, kamu bisa memanfaatkan waktu lebih efektif tanpa menurunkan kualitas kinerja. Penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan aktivitas fisik rutin dengan stimulasi audio ringan dapat meningkatkan mood dan efisiensi waktu, asalkan tidak mengganggu fokus tugas utama.
Sisi Ilmiah: Memadukan aktivitas yang menggunakan jalur kognitif berbeda---fisik dan audio misalnya---dapat meningkatkan suasana hati dan mengoptimalkan pemanfaatan waktu.
Kesimpulan
Enam kebiasaan ini---tantangan 90 hari, review mingguan, manifesto pagi, log fokus, kegiatan sosial terjadwal, dan multimodality multitasking---tidak hanya berdasarkan pengalaman pribadi seorang kreator produktivitas, tetapi juga didukung oleh penelitian ilmiah. Dengan menerapkannya secara konsisten, kamu bisa memulai tahun 2025 dengan lebih terarah, produktif, dan seimbang. Kamu tidak hanya fokus pada pencapaian tujuan, tapi juga menjaga kesehatan mental dan kualitas hubungan sosial. Pada akhirnya, kombinasi inilah yang membuat kehidupan lebih menyenangkan dan bermakna. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H