Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Ibu Malam Part 11: Rahasia di Kota Asmara

26 Agustus 2024   08:53 Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagas, Saskia, Raka Lari dari Kejaran Ibu Malam

Raka langsung memposisikan dirinya di depan Sinta, melindunginya dari Ibu Malam. "Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Sinta!" serunya.

Ibu Malam tersenyum sinis. "Kau bodoh, Raka. Kau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sinta adalah bagian dari takdirku. Dan begitu juga dirimu."

Sinta meremas tangan Raka, matanya penuh ketakutan. "Raka, kita harus pergi sekarang!"

Tanpa berpikir panjang, Raka menciptakan gangguan dengan menjatuhkan barang-barang di sekitar mereka, membuat kebisingan yang memecah konsentrasi Ibu Malam. Di saat yang sama, mereka berlari keluar dari istana dengan kecepatan penuh.

Namun, di luar, mereka terjebak di tepi sungai yang dalam. "Tidak ada jalan keluar," kata Sinta dengan suara panik.

Raka memutar otak dan tiba-tiba menemukan solusi. "Kita harus berenang melintasi sungai ini. Percayalah padaku, Sinta. Aku akan membawamu keluar dari sini."

Dengan Sinta di pelukannya, Raka melompat ke dalam sungai dan berenang dengan sekuat tenaga, menjauh dari bahaya. Namun, mereka tahu, ini belum berakhir. Ibu Malam pasti akan mengejar mereka lagi, dan kali ini, mereka harus menemukan cara untuk menghentikannya untuk selamanya.

Sementara itu, Bagas dan Saskia berdiskusi dengan serius tentang tulisan di tubuh Surya. Mereka tahu bahwa ritual yang diperlukan untuk membunuh Ibu Malam melibatkan lebih dari sekadar keberanian; itu membutuhkan pengorbanan dan keyakinan.

"Aku percaya kita bisa melakukannya, Bagas," kata Saskia sambil menggenggam tangan Bagas erat. "Kita harus melindungi Raka dan Sinta, apapun yang terjadi."

Bagas mengangguk, merasakan tanggung jawab yang berat di pundaknya. "Aku juga percaya. Kita harus segera menemukan mereka dan menyelesaikan ini."

Namun, jauh di dalam hati, mereka tahu bahwa pertempuran terbesar mereka baru saja dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun