Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Ibu Malam Part 11: Rahasia di Kota Asmara

26 Agustus 2024   08:53 Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagas, Saskia, Raka Lari dari Kejaran Ibu Malam

Mereka menemukan tempat yang tenang di kota dan mulai membuka catatan yang mereka buat tentang tubuh Surya. "Bagian ini," kata Bagas, menunjuk pada gambar kasar yang ia buat, "tulisan ini tampaknya berbicara tentang cara membunuh Ibu Malam."

Saskia menatap tulisan itu dengan seksama. "Tulisan kuno ini... sepertinya mengacu pada ritual tertentu. Tapi yang paling aneh, syaratnya adalah dua orang dengan tanda lahir yang sama."

Bagas berhenti sejenak, lalu membuka baju bagian atasnya, menunjukkan tanda lahir yang ia miliki di dadanya. "Saskia, kamu punya tanda yang mirip, bukan?"

Saskia ragu-ragu sejenak, lalu membuka sedikit bagian atas bajunya untuk menunjukkan tanda lahir yang serupa. "Bagaimana mungkin? Apakah ini berarti... kita yang harus melakukannya?"

Bagas mengangguk. "Sepertinya begitu. Kita berdua mungkin adalah kunci untuk menghancurkan Ibu Malam selamanya. Kita harus mencari tahu bagaimana melakukan ritual ini."

Saskia merasa perasaannya campur aduk. Di satu sisi, ia takut akan apa yang harus mereka lakukan, tetapi di sisi lain, ia merasa ada sesuatu yang lebih besar menghubungkan mereka berdua. "Bagas, aku takut... tapi kita harus mencoba."

Di tempat lain, Raka telah sampai di istana Ibu Malam. Ia menyelinap masuk melalui salah satu jendela yang terbuka. Dengan hati-hati, ia bergerak menuju ruangan tempat Sinta ditawan. Di sana, ia melihat Sinta, duduk terikat di sebuah kursi, wajahnya pucat tetapi tetap menunjukkan ketegaran.

"Sinta," bisik Raka, mendekat sambil mengintip ke arah pintu, memastikan Ibu Malam tidak ada di sekitar.

"Raka?" Sinta membalas dengan suara lemah. "Bagaimana kamu bisa sampai di sini?"

"Aku akan membebaskanmu," jawab Raka sambil melepaskan ikatan di pergelangan tangan Sinta. "Kita harus segera pergi sebelum Ibu Malam kembali."

Namun, saat mereka hendak keluar, suara tawa jahat bergema di seluruh ruangan. Ibu Malam muncul dari bayang-bayang, matanya menatap tajam ke arah mereka. "Kalian berpikir bisa kabur dariku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun