Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor

Jejak Terakhir Ibu Malam

18 Agustus 2024   01:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   01:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah apartemen di Jakarta, Sinta yang tengah menikmati waktu santainya tiba-tiba menerima telepon dari Saskia. "Sinta, kamu harus hati-hati. Ibu Malam sedang mencarimu. Arina sedang dalam perjalanan untuk menemuimu," suara Saskia terdengar penuh kekhawatiran.

"Apa? Ibu Malam? Maksudmu yang jahat itu?" Sinta bertanya dengan nada cemas.

"Ya, Sinta. Jangan keluar dari apartemenmu. Arina punya cara untuk melindungimu, tapi kau harus tetap di dalam sampai dia sampai," Saskia menjelaskan.

Beberapa menit kemudian, Arina tiba di apartemen Sinta. Dengan wajah serius, Arina segera membuka kitab kuno yang ia bawa. "Aku akan melantunkan mantra perlindungan ini. Tapi kau harus tetap tenang, Sinta," kata Arina sambil mulai membaca mantra dari kitab itu.

Di sisi lain kota, Raka, Saskia, dan Bagas sedang melaju kencang menuju Jakarta. Bagas yang biasanya pendiam kini tampak gelisah. "Aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kita harus segera sampai!" Bagas berkata dengan tegas.

Namun, suasana tegang itu sedikit mereda ketika tiba-tiba mobil mereka berguncang keras setelah melintasi jalan berlubang. Saskia, yang duduk di samping Bagas, kehilangan keseimbangan dan tanpa sengaja menyentuh dada Bagas. Dengan segera, dia melihat tanda lahir yang ada di sana.

"Heh, tunggu sebentar! Tanda lahirmu sama persis dengan punyaku!" kata Saskia sambil tertawa kecil, mencoba meredakan ketegangan.

Bagas tersipu malu, tetapi Raka yang duduk di kursi pengemudi segera menginterupsi, "Fokus, kalian berdua. Kita sedang dalam misi penyelamatan, ingat?"

"Maaf, tapi ini serius, Raka," Saskia kembali serius. "Aku penasaran, kenapa kita bisa punya tanda lahir yang sama?"

"Ada banyak yang harus dijelaskan nanti, Saskia. Tapi yang pasti, ini bukan kebetulan," jawab Bagas dengan nada misterius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun