Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Manusia Akan Menang Melawan Corona (Sebuah Renungan)

17 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 17 Mei 2020   21:19 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alloh tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya...."

 -- Quran Surah Al. Baqarah 286 --

Pandemi Covid19 yang hingga hari ini belum menampakkan tanda-tanda akan berakhir tidak hanya menjadi persoalan kesehatan semata tetapi juga telah meluluhlantakkan perekonomian negara. 

Simbol-simbol perekonomian mulai runtuh, kantor dan pabrik mulai tutup karena produksi menurun drastis akibat tidak ada permintaan pasar lagi. Gelombang PHK mulai terjadi dimana-mana, pekerja sektor informal ikut terdampak sebagai akibat hilangnya multiplier effect dari kegiatan produksi yang mandek.

Efek domino dari krisis ini semakin tidak tertahankan. Mereka yang terdampak tidak hanya masyarakat miskin dan pekerja harian saja, tapi mereka yang tadinya kelas menengahpun jadi turun kelas. Kelas menengah yang punya kredit dan mengandalkan cicilan dari gaji atau pendapatan bulanan langsung ambruk begitu terkena PHK atau dirumahkan tanpa digaji, seperti cerita orang dengan gaji 80 juta sebulan langsung jatuh miskin karena tak mampu bayar cicilan rumah dan mobil mewahnya.

Tidak hanya persoalan ekonomi, persoalan rumah tangga juga ikut terkena imbasnya. Kasus KDRT meningkat, perceraian hingga percobaan bunuh diri juga bertambah seolah masa depan semakin suram. Masyarakat juga tak bisa lagi beribadah di rumah ibadah, tak bisa ke masjid, gereja, atau pura karena takut tertular. 

Pandemi kali ini memang benar-benar ujian bagi kehidupan seorang manusia, apakah masih mampu bertahan di tengah himpitan krisis kesehatan sekaligus ekonomi. Kiamat di ambang mata bila pandemi tak segera usai.

Sebagai umat manusia khususnya kaum muslim yang beriman, yakinlah bahwa wabah ini adalah wujud kasih sayang dari Alloh SWT kepada bumi setelah ribuan kenikmatan diberikan kepada makhluk penghuninya. 

Bumi telah lelah dirusak oleh manusia, polusi udara tinggi, sungai dan laut tercemar, bahkan ozonpun berlubang hingga saljupun mulai mencair. Bumi perlu beristirahat sejenak, menikmati hidupnya yang selama ini telah dirampas oleh makhluk Alloh bernama manusia.

Berkat corona, wajah bumi yang semula bopeng menjadi halus kembali. Ozon kembali tertutup, udara semakin bersih, sungai dan laut semakin biru warnanya, alam semakin hijau. Rantai makanan yang telah lama putus kembai tersambung, ekosistem kembali seimbang setelah sekian lama dihancurkan oleh manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun