Performa Liverpool yang makin kinclong setelah melibas Soton membuat kepercayaan diri pemain semakin tinggi dan bayang-bayang juara tampak semakin terang-benderang. Kekalahan City membuat jalan menuju tangga juara semakin mulus bak jalan tol. Tinggal meraup enam kemenangan beruntun, jadilah Liverpool juara liga tercepat sepanjang sejarahnya.
Apalagi lawan-lawan yang bakal dihadapi dalam enam minggu mendatang relatif mudah seperti Norwich City, West Ham yang baru saja dikalahkan, Watford, Bournemouth, Everton, dan Crystal Palace sebelum bertemu City. Mungkin hanya Everton saja yang berpeluang menghambat laju Liverpool dan partai lawan City bisa menjadi 'grand final' yang sesungguhnya.
Namun dibalik penampilan cemerlang tersebut tersimpan satu lubang yang nyaris tak terlihat. Liverpool ternyata tidak memiliki rotasi pemain yang bagus. Terbukti ketika tim kedua yang diturunkan di babak ketiga Piala FA lawan Everton 'hanya' mampu menang 1-0 saja, bahkan melawan tim lemah Shrewsbury malah ditahan imbang 2-2. Klopp yang mencoba menurunkan pemain U-23 nya di ajang Piala Liga justru dihajar dengan skor telak 5-0 dan menjadi satu-satunya kekalahan di tanah Inggris serta kekalahan kedua musim ini setelah dibekap Napoli di ajang Liga Champions.
Selain itu beberapa pemainnya rentan atau langganan cedera. Sadio Mane sudah merasakan pahitnya bangsal rumah sakit, Henderson juga pernah mengalami cedera panjang dan berpotensi untuk kembali cedera. Salah dan Firmino sami mawon, kalau tidak hati-hati bermain juga mudah tertimpa musibah.
Sementara pemain pelapis seperti Divock Origi, Adam Llalana, dan Shaqiri angin-anginan, kadang jadi penentu kemenangan, kadang malah jadi pesakitan di lini depan. Shaqiri juga rentan cedera seperti sedang dialaminya sekarang ini. Minamino sendiri sedang beradaptasi dengan tim inti setelah hadir awal Januari lalu.
Melihat ketatnya medan tempur Liga Inggris dan Liga Champions dua minggu mendatang, Klopp sepertinya akan melepas Piala FA dengan menurunkan tim U-23 pada pertandingan ulang melawan Shrewsbury malam nanti (4 Februari 2020) karena ingin mempercepat perayaan titel juara Liga Inggris sekaligus menjaga kebugaran pemain inti.
Namun dengan kemenangan terakhir Liverpool dan kekalahan City yang memperbesar jarak menjadi 22 poin, haruskah Liverpool melepas peluang di Piala FA?
Inikah pertanyaan besar yang dinanti oleh fans berat Liverpool yang rindu mengangkat trofi Premier League. Benar bahwa Chelsea akan menjadi lawan tangguh di babak berikutnya jika Liverpool lolos dari hadangan Shrewsbury, namun bukan berarti Liverpool harus mengangkat bendera putih sebelum bertanding.
Alangkah sayangnya bila peluang meraih quintet winners di musim ini terbang, setelah berhasil meraih juara Piala Super Eropa dan juara Piala Dunia Antarklub serta nyaris menjadi juara Liga Inggris dan masih berpeluang di Liga Champions.
Klopp sepertinya ingin lebih realistis setelah melihat 'lubang' tersebut karena tidak ingin gara-gara Piala FA semua jadi berantakan. Klopp akan fokus memenangkan enam pertandingan sisa Liga Inggris untuk mempercepat kepastian juara mumpung lawan-lawan yang dihadapi relatif mudah. Setelah itu baru mereka akan fokus mempertahankan piala Liga Champions.
Apalagi pertengahan Februari Atletico Madrid sudah menunggu di Wanda Metropolitan Stadium. Lolos dari Atletico dan enam kemenangan beruntun akan mempermudah langkah Liverpool juara Liga Inggris sekaligus menyamai rekor AC Milan menjadi 7 kali juara Liga Champions.