Dibanding asuransi swasta yang lain, Jiwasraya memang lebih menarik bagi para pegawai negeri yang penghasilannya jauh di bawah pegawai swasta. Besaran preminya jauh di bawah asuransi swasta.
Tentu dengan nilai pertanggungan yang kecil pula. Namun potongan administrasinya tidak sebesar di asuransi swasta sehingga terjangkau oleh pegawai yang digaji di bawah atau sama dengan UMR.
Amat disayangkan bila ternyata Jiwasraya terjerembab dalam kasus yang melibatkan nilai triliunan rupiah. Kasihan para pegawai kecil yang preminya ditangguhkan akibat kasus tersebut.
Mereka bukan nasabah kaya yang mungkin tidak terlalu peduli kehilangan uang puluhan juta rupiah. Nilai jutaan rupiah tentu sangat berharga bagi pegawai negeri atau pegawai rendahan lainnya yang menjadi nasabah Jiwasraya.
Saya tak tahu lagi nasib teman-teman yang pernah menjadi nasabahnya, apakah masih tetap berlanjut atau berhenti di tengah jalan.
Kalau lancar, seharusnya saya dan teman-teman sudah selesai membayar premi tahun lalu dan tinggal menikmati sisa uang Rp 50 ribu per bulan hingga tiga tahun ke depan.
Entahlah ke mana sisa uang tersebut, bila memang benar-benar ditangguhkan pembayaran manfaat preminya.