Tidak ada lagi jargon 'Revolusi Mental' seperti pada kabinet sebelumya. Rupanya presiden sadar betapa sulitnya mengubah budaya masyarakat Indonesia yang kalem, hati-hati, gotong royong, ketimbang berlari cepat namun terpental-pental karena banyaknya gangguan sana sini.Â
Ketimbang memaksakan diri melawan arus deras pasar kapitalis, presiden tampaknya mencoba bermain di samudera biru yang tenang sambil menggali potensi-potensi yang belum terjamah oleh negara lain.
Apapun itu, saya hanya bisa mengucapkan selamat bekerja, semoga bisa mengemban amanah yang diberikan rakyat melalui presiden dalam menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun mendatang. Kita hanya berharap mereka bekerja untuk rakyat, bukan hanya untuk kepentingan partai dan oligarki semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H