Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ketika Desa Bertransformasi Menjadi Kota

9 Juni 2019   20:23 Diperbarui: 10 Juni 2019   12:53 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya gaya hidup tersebut belum disertai dengan perubahan mental. Banyak dari mereka yang akhirnya harus berurusan dengan aparat hukum karena ikut menyebar hoax yang bahkan mereka sendiri juga mungkin tidak paham konsekuensinya. 

Kecelakaan juga sering terjadi akibat semakin banyaknya motor yang berseliweran tidak diikuti dengan kematangan berlalulintas. Jeratan fintech atau rentenir juga semakin menghantui penduduk karena perubahan gaya hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan penghasilan. Tanah pun digadaikan atau dijual demi memenuhi kebutuhan yang sebenarnya belum terlalu mendesak.

* * * *

Itulah gambaran sekilas yang saya perhatikan sendiri saat menjalani ritual mudik beberapa tahun belakangan ini. Perubahan atau konversi lahan berdampak kepada perubahan gaya hidup yang belum diimbangi dengan perubahan mental sehingga masih banyak orang yang tergagap dengan kemajuan ekonomi dan teknologi tanpa berpikir dampak atau konsekuensi yang harus ditanggung bersama.

Memang dengan adanya dana desa, ada hal positif seperti mengubah desa menjadi obyek wisata atau sentra ekonomi lokal, namun sayangnya belum semua desa bisa memanfaatkan dana tersebut untuk dikembangkan secara produktif. 

Sebagian masih digunakan hanya untuk sekadar mempercantik desa, menambal jalan rusak, membangun pos ronda, gedung pertemuan, dan sebagainya yang hanya sekadar menghabiskan penggunaan dana desa saja. 

Oleh karena itu perlu diarahkan penggunaan dana desa tersebut untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi yang produktif untuk masyarakatnya sehingga tidak perlu mengubah desa menjadi kota. Biarlah desa tetap menjadi desa yang menyangga kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat, tidak hanya untuk orang kota saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun