Suhu politik di tanah air tampak semakin panas, apalagi setelah kampanye akbar di GBK sukses besar mendatangkan (konon) jutaan massa pendukung capres 02 yang sudah gatal menginginkan perubahan total.Â
Saling serang baik di medsos maupun di dunia nyata saat kampanye memperlihatkan cuaca semakin terik walau dalam beberapa hari ini hujan deras menerpa Ibukota.
Berkaca dari sejarah Perang Dunia Kedua, Jepang yang tadinya dianggap sepele oleh sekutu ternyata mampu mengagetkan dunia dengan strategi Kamikaze-nya yang terkenal itu.Â
Tanpa banyak bicara, saat mentari baru saja terbit di ufuk timur, tiba-tiba segerombolan pesawat tempur Jepang menyeruduk kapal-kapal perang yang bersandar di pelabuhan mutiara alias Pearl Harbour.
Dalam sekejap, armada laut pasifik Amerika lumpuh total dan tak mampu membalas serangan mendadak tersebut. Belasan kapal termasuk lima kapal perang tenggelam, sisanya rusak berat dan perlu waktu perbaikan berbulan-bulan lamanya untuk kembali siap bertempur.
Walaupun Jepang gagal mengokupasi Hawaii, namun kerusakan tersebut cukup membuat shock therapy bagi Amerika dan membuat Jepang leluasa mengobrak abrik pulau-pulau di kawasan Pasifik selama dua tahun ke depan.
Bagi kapitalis macam Amerika, cara kamikaze dengan menabrakkan pesawat ke lambung kapal tentu merupakan tindakan bodoh. Hidup cuma sekali, buat apa buru-buru mati, toh masih banyak hal yang bisa dilakukan di masa depan dengan usia yang tersisa.
Namun bagi Jepang, tindakan tersebut justru menaikkan harga diri mereka. Keyakinan atau iman terhadap tenno heika membuat mereka berani melakukan hara kiri walau taruhannya adalah nyawa. Kalau sudah bicara iman, siapapun tidak akan bisa menghalangi tindakan seseorang untuk berbuat apapun yang diyakininya.
Kemenangan demi kemenangan Jepang di medan perang Pasifik tentu mengkhawatirkan Amerika yang juga harus memikirkan sekutunya di Eropa. Perlu sebuah strategi khusus mengingat kawasan Pasifik 90% merupakan laut lepas yang terdiri dari ribuan pulau, berbeda dengan medan perang Eropa yang relatif lebih mudah karena berada di daratan.
Singkat cerita, muncullah ide lompat katak yang dirancang oleh Laksamana MacArthur. Amerika harus meloncat dari satu pulau ke pulau lain yang jumlahnya ribuan tersebut untuk merebut wilayah Pasifik dari kekuasaan Jepang.Â
Pertama-tama dia memindahkan pangkalan AS dari Filipina ke Australia yang relatif lebih aman dari gangguan Jepang, dengan semboyannya yang terkenal 'I Shall Return'.Â
Lalu perlahan tapi pasti direbutnya pulau-pulau karang seperti Kwajalein, Midway, Guam, dan sekitarnya. Kemudian langkah selanjutnya merebut pulau-pulau sedang seperti Papua, Solomon, Morotai, lalu terakhir ke kepulauan besar seperti Filipina.
Dengan kesabaran dan kematangan luar biasa, Amerika pun berhasil mencapai Iwojima yang merupakan pintu gerbang masuk ke daratan utama Jepang. Perang pun berakhir setelah bom atom meluluhlantakkan dua kota Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyerah di tangan sekutu.Â
Kali ini strategi Amerika mampu melumpuhkan Jepang walau harus bersusah payah merebut pulau demi pulau dari tangan Jepang.
* * * *
Dalam pilpres kali ini, seperti ditulis mas Susy di sini, Prabowo menampilkan wajah yang keras, tegas, dan namun tetap berwibawa. Narasi-narasi seperti peringatan untuk tidak ngobrol sendiri, kata-kata yang keras dan cenderung vulgar, atau gebrakan meja menunjukkan karakter aslinya.Â
Bagi pendukung capres 01, strategi tersebut dianggap sebagai kamikaze politik karena malah menimbulkan ketakutan apabila terpilih menjadi presiden. Sebaliknya bagi pendukung capres 02, karakter tersebut justru cocok dalam musim kampanye sekarang ini.
Mirip seperti Jepang, di sini iman berperan penting dalam menyatukan hati mereka untuk mantap memilih capres 02. Keyakinan akan sebuah perubahan menjadi harapan besar para pemilihnya yang sudah sumpek dengan kondisi pemerintahan sekarang ini.Â
Dengan keyakinan itulah para pendukung capres 02 berbondong-bondong tumpah ruah pergi ke GBK untuk menunjukkan harga diri mereka yang berlabuh di bawah naungan capres 02.Â
Sejarah selalu berputar, begitu kata pepatah. Untuk menangkal keyakinan iman yang telah menusuk hati sanubari sebagian umat, Jokowi menggunakan strategi lompat katak.Â
Dimulai dari memilih cawapresnya yang justru berasal dari kalangan lawan politiknya dulu. Lalu dalam kampanyenya kali beliau juga menerapkan strategi dari pulau ke pulau, seperti minggu ini setelah kampanye di Tangerang, langsung lanjut ke Kupang dan Palangkaraya.
Seperti biasa, Capres 01 memamerkan hasil kerjanya seperti bendungan-bendungan yang sudah dibangun di NTT, perluasan bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, dan tentunya jalan tol yang telah tersambung di pulau Jawa.Â
Jokowi juga memprioritaskan pembangunan di wilayah Timur dan perbatasan yang selama ini kurang diperhatikan, baru kemudian ke pulau-pulau besar lainnya. Ibaratnya dari pinggiran pelan-pelan merangsek ke tengah, pusat kekuasaan, lompat dari satu pulau ke pulau lainnya.
* * * *
Lalu, siapakah yang unggul di antara dua strategi tersebut? Hasil survei terkini yang dilakukan oleh Voxpol Center Research seperti dilansir di sini menunjukkan semakin dekatnya jarak antar kedua paslon.Â
Capres 01 masih unggul dengan perolehan 48,8%, namun capres 02 justru semakin meningkat hingga ke angka 43,3% dengan 7,9% masih belum menentukan pilihan. Dengan kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin hasilnya akan berubah dengan cepat walau pemilu tinggal hitungan hari saja.Â
Kali ini strategi kamikaze seperti mulai menampakkan hasilnya, sementara strategi lompat katak justru tidak beranjak dari hasil-hasil survey sebelumnya, malah justru terjadi penurunan yang signifikan.
Selama tujuh hari tersisa, segala kemungkinan bisa terjadi dan malah semakin sulit diprediksi, walau petahana masih dalam posisi unggul hinggza saat ini. Sedikit terpeleset atau salah kata, keadaan bisa berbalik 180 derajat, atau sejarah Perang Dunia II kembali terulang. Mari kita tunggu hasil quick count tujuh hari mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H