Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Strategi Kamikaze Prabowo Vs Strategi Lompat Katak Jokowi, Siapa Lebih Unggul?

10 April 2019   13:36 Diperbarui: 11 April 2019   07:21 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (ANTARA FOTO/Setneg-Agus Suparto/foc.)

Pertama-tama dia memindahkan pangkalan AS dari Filipina ke Australia yang relatif lebih aman dari gangguan Jepang, dengan semboyannya yang terkenal 'I Shall Return'. 

Lalu perlahan tapi pasti direbutnya pulau-pulau karang seperti Kwajalein, Midway, Guam, dan sekitarnya. Kemudian langkah selanjutnya merebut pulau-pulau sedang seperti Papua, Solomon, Morotai, lalu terakhir ke kepulauan besar seperti Filipina.

Dengan kesabaran dan kematangan luar biasa, Amerika pun berhasil mencapai Iwojima yang merupakan pintu gerbang masuk ke daratan utama Jepang. Perang pun berakhir setelah bom atom meluluhlantakkan dua kota Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyerah di tangan sekutu. 

Kali ini strategi Amerika mampu melumpuhkan Jepang walau harus bersusah payah merebut pulau demi pulau dari tangan Jepang.

* * * *

Dalam pilpres kali ini, seperti ditulis mas Susy di sini, Prabowo menampilkan wajah yang keras, tegas, dan namun tetap berwibawa. Narasi-narasi seperti peringatan untuk tidak ngobrol sendiri, kata-kata yang keras dan cenderung vulgar, atau gebrakan meja menunjukkan karakter aslinya. 

Bagi pendukung capres 01, strategi tersebut dianggap sebagai kamikaze politik karena malah menimbulkan ketakutan apabila terpilih menjadi presiden. Sebaliknya bagi pendukung capres 02, karakter tersebut justru cocok dalam musim kampanye sekarang ini.

Mirip seperti Jepang, di sini iman berperan penting dalam menyatukan hati mereka untuk mantap memilih capres 02. Keyakinan akan sebuah perubahan menjadi harapan besar para pemilihnya yang sudah sumpek dengan kondisi pemerintahan sekarang ini. 

Dengan keyakinan itulah para pendukung capres 02 berbondong-bondong tumpah ruah pergi ke GBK untuk menunjukkan harga diri mereka yang berlabuh di bawah naungan capres 02. 

Sejarah selalu berputar, begitu kata pepatah. Untuk menangkal keyakinan iman yang telah menusuk hati sanubari sebagian umat, Jokowi menggunakan strategi lompat katak. 

Dimulai dari memilih cawapresnya yang justru berasal dari kalangan lawan politiknya dulu. Lalu dalam kampanyenya kali beliau juga menerapkan strategi dari pulau ke pulau, seperti minggu ini setelah kampanye di Tangerang, langsung lanjut ke Kupang dan Palangkaraya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun