Walau dengan modal barang bekas dan uang seadanya, Pak Eko dan kawan-kawan berhasil mewujudkan mimpi membangun museum yang menyimpan sekelumit cerita sejarah bangsa di kota Malang.
Diorama Pertahanan Karung Pasir (Dokpri)
Museum memang sudah berdiri tegak, namun sayangnya belum ada orang yang mau menjaga museum tersebut, sehingga waktu bukanya setelah jam kerja pukul tiga sore hingga pukul enam petang, kecuali Senin libur atau ada perjanjian terlebih dahulu dengan Pak Eko seperti saya ini. Padahal minat kunjungan semakin hari semakin meningkat terutama bagi anak-anak sekolah yang ingin mengenal sejarah.Â
Lokasinya yang tertutup bangunan besar dan bersebelahan dengan kuburan juga menjadi penghalang karena tak terlihat dari luar serta takut akan hantu di malam hari. Mungkin Pak Eko perlu memasang plang selain tulisan 'Kampoeng Sedjarah" agar pengunjung tidak tersesat di kuburan. Untuk mencapai lokasi, paling gampang tinggal cek di aplikasi peta karena nama museum Reenactor Ngalam sudah tertera di dalamnya.
Sosok Pak Eko bersama Penulis (Dokpri)
Sejujurnya saya sangat berharap akan munculnya Pak Eko lain di kota lain pula untuk sama-sama melestarikan sejarah lokal apapun bentuknya, tak harus melulu bertema perang kemerdekaan.Â
Jangan sampai bangsa ini menjadi amnesia sejarah yang mengakibatkan kehancuran karena tidak belajar dari sejarah. Ingat, sejarah akan selalu berulang, hanya berbeda pelaku dan tempatnya saja, namun polanya akan tetap sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Hobby Selengkapnya