Tampaknya Giroud tetap akan menjadi striker siluman yang tugasnya merusak konsentrasi pertahanan lawan, bukan sebagai pencetak gol. Pogba dan Kante bersiap di belakang Griezmann dan Mbappe yang diperkirakan bakal dikawal ketat oleh kuartet Kroasia Vrsaljko-Lovren-Vida-Strinic. Sementara Kroasia tetap mengandalkan Mandzukic sebagai goal getter, dibantu tendangan jarak jauh Modric atau peluang sontekan dari Perisic dan Rebic yang sesekali bisa berada di tengah kotak penalti. Kramaric juga bisa berfungsi sebagai second striker manakala Mandzukic memperoleh pengawalan ketat.
"From the sublime to the ridiculous is but a step"
-Napoleon- (Dictionary.com)
Kesalahan kecil dapat membuat sebuah tim terjerembab. Perancis tentu berharap dapat menyelesaikan pertandingan dalam waktu normal karena mereka belum pernah sama sekali menyelesaikan pertandingan melebihi waktu normal, bahkan hingga adu penalti seperti Kroasia. Sebaliknya Kroasia bila kesulitan menembus pertahanan Perancis akan lebih banyak bertahan, sesekali menyerang balik sambil menunggu perpanjangan waktu untuk menguras energi pemain Perancis. Tinggal menunggu kelengahan lawan masing-masing, gol akan tercipta dengan segera. Siapa mencetak gol duluan hampir dipastikan jadi juara dunia.
Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. Saksikan tontonan seru antara dua kesebelasan sebagai calon juara baru yang bakal meraih piala dunia. Ada dua pihak yang saling berharap, Kroasia ingin mencetak sejarah sebagai negara pecahan yang jadi juara untuk pertama kalinya, sementara Perancis berharap Deschamps berhasil jadi orang ketiga yang meraih piala dunia sebagai pemain dan pelatih. Semoga muncul juara yang benar-benar sejati untuk menghilangkan kesan 4L (lu lagi lu lagi) dan tim pengusung pragmatisme yang juara. Lalu akankah tragedi Yunani terulang kembali?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H