Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menguak Misteri Jembatan Bolong di Mamuju, Sulawesi Barat

30 Juni 2018   19:57 Diperbarui: 2 Juli 2018   00:17 4594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Berhenti di Tengah Jembatan (Dokumentasi Pribadi)

Mobil Menghilang (Dokpri)
Mobil Menghilang (Dokpri)
Saya agak curiga ketika sebuah mobil berhenti tepat di tengah jembatan. Pengemudinya kemudian tampak keluar mobil dan memandangi jembatan ke arah bawah, entah sedang mencari apa. 

Lagipula apakah cahaya lampu PJU mampu menembus kolong jembatan, saya juga tidak tahu persis. Jangan-jangan itu mobil jadi-jadian, karena setelah saya masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan jembatan, ketika saya tengok ke belakang mobil tersebut tak tampak lagi beserta para penumpangnya. Hanya cahaya lampu menyisakan misteri siapa saja yang pernah melintasi jembatan tersebut.

Tikungan Tajam Menjelang Jembatan (Dokpri)
Tikungan Tajam Menjelang Jembatan (Dokpri)
Esoknya, setelah selesai semua urusan di Mamuju, saya kembali ke Makassar dan lagi-lagi harus melalui jembatan tersebut. Untunglah kali ini masih terang disorot cahaya matahari sehingga tidak perlu takut untuk sekedar mengambil foto-foto yang lebih jernih di siang hari. 

Tidak ada yang tahu pasti kapan jembatan tersebut pertama kali dibangun. Namun sejak jaman Belanda jembatan tersebut sudah ada dan menjadi satu-satunya penghubung antara Mamuju dan Majene. 

Sekarang sebutannya menjadi jembatan kuning setelah direnovasi pemerintah dan diberi warna cat kuning. Sejak renovasi selesai, jembatan ini menjadi obyek wisata warga setempat di siang hari.

Pantai Sendana, Majene (Dokpri)
Pantai Sendana, Majene (Dokpri)
Biarlah misteri jembatan bolong tetap jadi misteri. Saya pun melanjutkan perjalanan kembali sambil menikmati pemandangan pantai yang indah di sisi kanan jalan.

Di tengah perjalanan kami beristirahat sebentar di daerah Sendana, di sebuah rumah makan tepi pantai yang eksotis. Jangan lupa, pantai di sekitar sini juga menyimpan misteri jatuhnya pesawat Adam Air di perairan laut Sulawesi. 

Beberapa serpihannya terdampar di pantai barat Majene dan sudah diamankan oleh penduduk setempat. Rencananya di tempat ini akan dibangun Monumen Adam untuk memperingati para korban jatuhnya pesawat tersebut.

Jalan Membelah Bukit yang Indah (Dokpri)
Jalan Membelah Bukit yang Indah (Dokpri)
Satu lagi yang unik dari Sulbar, terutama di Majene adalah becak mini yang tidak ada di daerah lain. Becak tersebut hanya bisa mengangkut satu orang saja saking kecilnya.

Bahkan untuk membawa saya pun tidak sanggup karena terlalu lebar badannya. Saking kecilnya, si pengayuh becaknya malah lebih besar daripada becaknya itu sendiri.

Becak Mini di Majene (Dokpri)
Becak Mini di Majene (Dokpri)
Sulbar tak kalah dari provinsi lainnya dalam hal potensi wisata, namun sayangnya, belum diurus dengan baik sehingga masih dikelola secara sporadis oleh warga setempat, bahkan ada beberapa pantai yang dibiarkan begitu saja.

Semoga ke depan ada perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mengelola potensi obyek wisata tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun