Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pentingnya Percepatan Pemeriksaan dan Penanganan "Delay" dalam Rangka Keselamatan Keamanan Penerbangan

13 April 2018   11:08 Diperbarui: 9 Mei 2018   11:45 3421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengecekan Pesawat Sebelum Terbang (Dokpri)

Kedua, sebelum masuk ke alat pemindai, perlu disediakan ruang khusus untuk melepas semua atribut yang harus diperiksa terpisah seperti jaket, ikat pinggang, jam tangan, kacamata, dan sebagainya sehingga tidak mengganggu antrian pemeriksaan. Bagi yang sudah siap dari awal tidak perlu masuk ruang tersebut tapi langsung mengantri di depan mesin pemindai.

Ketiga, perlu sosialisasi kepada para penumpang untuk memasukkan barang seperti jaket dan topi ke dalam tas jinjing, dan perlunya membawa tas kecil untuk menyimpan barang-barang lainnya agar penumpang dapat memahami bahwa pemeriksaan dapat berlangsung cepat bila barang-barang tersebut sudah dipisahkan dari tubuh.

* * * *

Kadang-kadang kita juga mengalami delay atau penundaan keberangkatan pesawat dikarenakan alasan operasional. Selain jadwal penerbangan yang sibuk, delay juga terjadi karena kondisi pesawat yang memerlukan pemeriksaan ekstra, kondisi cuaca yang kurang baik, atau bencana lain yang harus diantisipasi.

Saya sendiri pernah mengalami delay lebih dari tiga jam, antara lain karena kondisi cuaca yang mendung disertai angin kencang, kemudian disusul hujan lebat saat berada di Bandara Sorong. Kemudian bencana asap sehingga menunda keberangkatan saya ke Pekanbaru dari Jakarta lebih dari enam jam.

Bencana kebakaran server di Bandara Soekarno Hatta juga ikut menunda penerbangan saya selama hampir sehari penuh sampai menginap di Batam.

 Seperti yang telah diceritakan di atas, naik pesawat berbeda sekali dengan perjalanan darat. Kita bisa nekat melanjutkan perjalanan darat, dengan resiko berhenti di tengah jalan apabila ada gangguan. Di udara tidak ada tempat berhenti atau toleransi terhadap kesalahan sekecil apapun di dalam pesawat. Lebih baik terlambat di darat daripada terjadi sesuatu di udara.

Penangangan Delay Oleh Awak Darat Dan Kotak Makanan (Dokpri)
Penangangan Delay Oleh Awak Darat Dan Kotak Makanan (Dokpri)
Penanganan delay sejauh ini sudah berjalan baik, mulai dari pemberian makanan kecil bila kurang dari dua jam, makanan besar bila kurang dari tiga jam, dan penggantian senilai Rp. 300.000 bila lebih dari tiga jam, bahkan tempat menginap di hotel berbintang bila lebih dari 24 jam. Saya sendiri pernah mengalami semua hal tersebut selama menggunakan jasa pesawat udara.

Uang Pengganti Delay Lebih dari Tiga Jam (Dokpri)
Uang Pengganti Delay Lebih dari Tiga Jam (Dokpri)
Penggantian tiketpun juga tidak terlalu sulit prosedurnya ketika pesawat tidak bisa diberangkatkan karena alasan teknis. Lebih baik mengganti dengan maskapai lain daripada memaksakan pesawat tersebut berangkat.

Hal ini semata-mata demi keselamatan keamanan penerbangan yang sangat zero tolerance. Lebih baik tidak berangkat daripada tidak kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun