Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Asyiknya Berburu Tiket Pesawat Murah

21 Maret 2017   22:38 Diperbarui: 22 Maret 2017   21:00 3835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu tiket pesawat merupakan salah satu syarat wajib traveler yang akan bepergian ke luar negeri. Namun demikian, ongkos pesawat terbang tergolong mahal dibanding moda transportasi lain, apalagi bila ada jadwal libur panjang atau hari kejepit. Tiket pesawat berbeda dengan tiket kereta api atau bis yang relatif stabil di luar negeri (walau KAI kini mencoba menerapkan beberapa kelas di gerbongnya). Harga tiket pesawat bisa berbeda tiap orang walaupun dalam satu pesawat dengan kelas yang sama (misal ekonomi) dan disuguhi makanan yang sama pula. Yang membedakan biasanya hanya fasilitas refundable atau reschedule saja, semakin mahal semakin mudah mengubah jadwal atau membatalkan terbang.

Perbandingan Harga Tiket JKT - TYO PP (Dokpri)
Perbandingan Harga Tiket JKT - TYO PP (Dokpri)
Di tengah mahalnya harga pesawat, selalu ada peluang untuk memperoleh tiket murah, bahkan di saat libur panjang sekalipun. Saat ini tidak hanya maskapai bugdet saja yang menawarkan tiket murah. Maskapai premiumpun mulai turun kelas menawarkan tiket murah kepada konsumen, dengan fasilitas premium seperti bagasi 20 Kg dan hidangan makan di dalam pesawat. Hanya kelemahannya tidak dapat mengubah atau membatalkan jadwal terbang yang telah dipesan. Saat ini malah terjadi anomali, dimana harga tiket di saat libur panjang justru lebih murah maskapai premium daripada maskapai budget yang jauh-jauh hari sudah memasang harga mahal (lihat contoh gambar di bawah).

Harga Tiket PP ke Shanghai Saat Hari Raya Nyepi (Dokpri)
Harga Tiket PP ke Shanghai Saat Hari Raya Nyepi (Dokpri)
Saya sendiri berhasil memperoleh tiket murah Malaysia Airlines dari Jakarta ke Shanghai dengan harga 3,1 Juta Rupiah PP saat libur panjang Nyepi 24-30 Maret besok (berlaku juga untuk tanggal 24-28 Maret), padahal harga normal masih di atas 4 Juta Rupiah, termasuk maskapai budget seperti Air Asia dan Tiger. Demikian pula tanggal 14-16 April harga tiket Jakarta - Kuala Lumpur PP hanya 978 Ribu Rupiah saja saat libur panjang Kenaikan Isa Al Masih. Sementara Philipine Airlines menawarkan tiket murah Jakarta - Tokyo PP hanya 3,2 Juta Rupiah saat tahun baru Islam tanggal 20-24 September. Hanya Malindo Air yang menawarkan tiket murah ke India tanggal 10-15 Mei saat hari raya Waisak seharga 2,1 Juta Rupiah saja. Lalu bagaimana caranya memperoleh tiket murah saat liburan panjang, berikut tips berdasarkan pengalaman saya berburu tiket murah.

1. Buat benchmark harga tiket

Masing-masing tujuan punya benchmark atau harga rata-rata sendiri, seperti misalnya dari Jakarta - Kuala Lumpur PP berkisar antara 1,2 - 1,6 Juta Rupiah,  Jakarta - Tokyo berkisar antara 5-7 Juta Rupiah untuk maskapai premium. Sementara untuk maskapai budget harganya sedikit lebih rendah dari harga benchmark, misal Jakarta - KL antara 800 - 1 Juta Rupiah. Kalau ada maskapai premium menawarkan harga sama atau lebih rendah, dapat dipastikan mereka sedang promo seperti Malaysia Airlines yang nyaris bangkrut setelah dua pesawatnya jatuh di saat yang hampir bersamaan. Benchmark ini berguna bagi kita untuk memutuskan apakah akan membeli tiket segera atau menunggu saat yang tepat.

2. Tekun dan Sabar

Diperlukan ketekunan dan kesabaran luar biasa untuk mencari tiket murah. Jangan langsung tergoda harga yang sedikit di bawah benchmark, tapi tunggu beberapa hari. Pengalaman saya waktu cari tiket ke India, harga benchmark rata-rata 2,5 - 3 Juta Rupiah (di luar ke New Delhi). Saya nyaris pesan tiket ke Trichy dengan harga 2,6 Juta Rupiah, namun karena terlambat pesan, esoknya naik jadi 3,2 Juta Rupiah. Berkat ketekunan dan kesabaran, sebulan kemudian harga kembali jatuh hingga di bawah 2 Juta Rupiah untuk tanggal yang lain namun tetap di hari libur panjang. Tanpa pikir panjang langsung saya pesan hari itu juga. Ingat, harga tiket pesawat seperti roller coaster, bisa naik hari ini, bisa jatuh bulan berikutnya, tergantung permintaan. Pernah juga sih menunggu harga turun, malah naik terus hingga menjelang hari-H sehingga saya harus membatalkan kunjungan ke tempat tersebut dan beralih ke tempat lain. Itu berarti permintaan tinggi sehingga harga tidak pernah akan turun lagi.

3. Grab It

Begitu harga jauh di bawah benchmark, grab it alias ambil saja. Lebih baik menyesal membeli daripada tidak membeli, karena biasanya waktu promo hanya beberapa hari saja dan bila kuota sudah penuh harga kembali normal. Itu yang saya alami ketika mendapatkan tiket Philippine Airlines tujuan Tokyo, dengan harga jauh 3,2 Juta Rupaih di bawah benchmark airlines premium lainnya yang menawarkan harga sekitar 5-6 Juta Rupiah. Japan Airlines pernah menawarkan tiket seharga 4,5 Juta PP pada tanggal sama, namun hanya berlaku sehari saja dan esoknya langsung kembali menjadi normal.

Harga Murah Philippine Airlines JKT-TYO (Dokpri)
Harga Murah Philippine Airlines JKT-TYO (Dokpri)
4. Fleksibel

Namanya juga berburu tiket murah, tentu tidak semua dapat diperoleh sesuai rencana. Awalnya saya ingin ke India saat hari raya Nyepi, tetapi semakin hari semakin mahal harga tiketnya, sehingga terpaksa mengubah rute ke tempat lain. Kebetulan Malaysia Airlines sedang promo sehingga saya dapat dengan harga 3,1 Juta Rupiah ke Shanghai, lumayan murah dibanding harga benchmark yang berkisar di atas 4 Juta Rupiah. Namun saya masih penasaran ingin ke India, hingga akhirnya sebulan kemudian dapat harga 2 Juta Rupiah saja.

JAL Sempat Lebih Murah dari AA (Dokpri)
JAL Sempat Lebih Murah dari AA (Dokpri)
Harga Murah PP JAL (Dokpri)
Harga Murah PP JAL (Dokpri)
So, apakah harus jauh-jauh hari memesan tiket untuk mendapatkan harga murah? Tidak juga, walaupun adagium tersebut sebagian besar ada benarnya. Saya bisa dapat tiket murah ke Shanghai hanya dua bulan sebelum keberangkatan. Yang penting harus tekun dan jeli memantau tiket, karena terkadang maskapai premium tersebut tidak secara terbuka mengumumkan promonya, namun terselip di antara harga tiket maskapai lain. Beda dengan maskapai budget yang rajin beriklan harga tiket murah, namun cepat habis apalagi saat libur panjang, sulit diharapkan dapat harga miring yang malah justru ditawarkan maskapai premium.

Jadi, tunggu apa lagi? Kalau sudah niat liburan, segera cari tiket murah, kebetulan bulan-bulan ini beberapa maskapai premium sedang promo tiket murah walaupun tidak terang-terangan beriklan. Lalu, kapan ya Garuda Indonesia berani memberikan harga yang benar-benar murah buat travellers?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun