Mohon tunggu...
Diza Nabila
Diza Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki minat yang mendalam dalam dunia literasi, saya selalu terdorong untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Melalui tulisan, saya berharap dapat berbagi pengetahuan, menginspirasi orang lain, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bedanya Manajemen Sumber Daya Manusia Syariah dan Konvensional: Kenapa SDM Syariah Jadi Pilihan?

1 Oktober 2024   09:50 Diperbarui: 1 Oktober 2024   09:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, Sobat Membaca! Siapa yang nggak tahu tentang manajemen sumber daya manusia (MSDM)? Yups, itu adalah bagian penting dari setiap organisasi atau perusahaan. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang perbedaan antara manajemen SDM syariah dan konvensional. Kenapa sih orang-orang mulai melirik manajemen SDM syariah? Yuk, kita kupas tuntas!

Manajemen SDM Konvensional: Apa Itu?

MSDM Konvensional: Fokus pada efisiensi dan produktivitas 

Manajemen SDM konvensional adalah metode yang banyak dipakai di perusahaan-perusahaan pada umumnya. Fokus utamanya adalah pada efisiensi dan produktivitas, dengan tujuan untuk mencapai target bisnis. Biasanya, manajemen ini memperhatikan aspek-aspek seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan pemberian imbalan berdasarkan kinerja individu. Berikut beberapa keunggulan dari MSDM konvensional:

1. Struktur yang Jelas 

MSDM konvensional seringkali memiliki struktur yang jelas dan terorganisir, yang membantu dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan lebih efektif. Struktur ini membantu dalam penempatan, pengembangan, dan evaluasi karyawan.

2. Penggunaan Teknologi

MSDM konvensional seringkali menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam proses rekrutmen, penilaian kinerja, dan pengembangan karyawan. Teknologi ini membantu dalam pengumpulan data yang lebih akurat dan cepat.

3. Kompensasi yang Jelas:

MSDM konvensional seringkali memiliki struktur gaji yang jelas dan terstruktur, yang membantu dalam memotivasi karyawan dengan menawarkan kompensasi yang adil berdasarkan prestasi kerja.

Lalu apa bedanya dengan Manajemen SDM Syariah ?

Nah, manajemen SDM syariah punya pendekatan yang berbeda, Sob. Dalam manajemen ini, prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai Islami menjadi dasar. Hal ini mencakup keadilan, transparansi, dan etika yang baik. Tujuannya bukan cuma mencapai profit, tapi juga keberkahan dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat. 

MSDM Syariah: Membangun Organisasi berdasarkan Prinsip Syariah

MSDM Syariah adalah pendekatan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum Islam. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa praktik-praktik manajerial dalam organisasi sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip syariah. Berikut beberapa prinsip utama dalam MSDM syariah:

1. Keadilan dan Kesetaraan

Perlakuan yang adil terhadap semua karyawan tanpa membedakan latar belakang, ras, atau status sosial. Kesetaraan dalam kesempatan kerja dan penghargaan atas prestasi menjadi fokus utama2.

2. Transparansi dan Akuntabilitas

Semua proses dan keputusan dalam manajemen SDM harus dilakukan dengan transparansi. Ini termasuk dalam hal rekrutmen, penilaian kinerja, dan pemberian kompensasi. Akuntabilitas juga penting untuk memastikan bahwa semua pihak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

3. Etika dan Integritas

Organisasi harus menjalankan praktik bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ini berarti menghindari tindakan-tindakan yang tidak etis seperti korupsi, penipuan, dan eksploitasi. Integritas dalam interaksi antara manajer dan karyawan adalah kunci utama2.

4. Pemberdayaan dan Pengembangan Karyawan

SDM syariah mendorong pemberdayaan karyawan melalui pelatihan dan pengembangan yang relevan. Ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap organisasi2.

5. Penerapan Zakat dan Infak:

Dalam konteks syariah, perusahaan juga dianjurkan untuk mengeluarkan zakat dan infak sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan: 

MSDM syariah dan konvensional memiliki keunggulan masing-masing dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. MSDM syariah berfokus pada keadilan, transparansi, etika, dan akuntabilitas, serta pemberdayaan dan kesejahteraan karyawan. Sementara itu, MSDM konvensional berfokus pada efisiensi dan produktivitas dengan menggunakan metode yang rasional dan sistematis. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, organisasi dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan mereka. 

Gimana, menarik kan? Semoga artikel ini bisa nambah wawasan ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun