Mohon tunggu...
Diyarilma Anggun Ratu Innayah
Diyarilma Anggun Ratu Innayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010203

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak, M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Komitmen terhadap Kebenaran (Satyagraha)

Salah satu prinsip utama Gandhi adalah satyagraha, yang berarti "pegang teguh pada kebenaran." Dalam setiap aspek hidupnya, Gandhi selalu berusaha untuk mengatakan dan melakukan apa yang benar. Prinsip ini sangat relevan dalam pencegahan korupsi, di mana seseorang harus berkomitmen pada kebenaran meskipun menghadapi tekanan atau risiko.

Sebagai contoh, dalam kehidupan profesional, kita dapat berkomitmen untuk selalu memberikan laporan yang jujur, meskipun ada konsekuensi yang mungkin merugikan. Dengan memegang prinsip kebenaran, kita dapat membangun kepercayaan dan integritas yang kuat.

3. Keberanian untuk Berjuang Melawan Ketidakadilan

Gandhi dikenal karena keberaniannya dalam melawan ketidakadilan, baik melalui gerakan non-kekerasan maupun aksi protes damai. Dalam konteks korupsi, ketidakadilan sering terjadi ketika seseorang menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, merugikan masyarakat luas. Keberanian untuk melawan praktik semacam ini adalah salah satu pelajaran penting dari Gandhi.

Sebagai individu, kita dapat menunjukkan keberanian ini dengan melaporkan praktik korupsi yang kita ketahui atau menolak terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum. Keberanian semacam ini membutuhkan keteguhan hati dan keyakinan pada nilai-nilai moral yang kita pegang.

Menjadi Agen Perubahan dalam Pencegahan Korupsi

Menjadi agen perubahan berarti berani mengambil langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etik. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:

1. Memulai dari Diri Sendiri

Langkah pertama untuk menjadi agen perubahan adalah memastikan bahwa kita sendiri bersih dari praktik korupsi. Hal ini melibatkan refleksi diri, memahami nilai-nilai yang kita pegang, dan berkomitmen untuk menjalani hidup dengan integritas.

Sebagai contoh, dalam karir saya, saya selalu berusaha untuk menjalankan tugas dengan transparansi dan akuntabilitas. Saya memastikan bahwa setiap keputusan yang saya ambil didasarkan pada prinsip-prinsip yang benar, bukan pada keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun