Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki kontrol diri tidak akan tergoda untuk mengambil keuntungan pribadi dari jabatan yang dimilikinya. Mereka menyadari bahwa tindakan semacam itu tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga merusak integritas pribadi mereka.
2. Disiplin dalam Tindakan dan Pikiran
Disiplin adalah salah satu kunci dalam memimpin diri. Dalam konteks pencegahan korupsi, disiplin berarti konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip etika, bahkan ketika tidak ada yang mengawasi. Sebagai contoh, seorang pegawai negeri yang memiliki disiplin akan selalu mematuhi aturan dan prosedur, meskipun ada kesempatan untuk menyimpang demi keuntungan pribadi.
3. Menumbuhkan Keberanian untuk Menolak
Kemampuan memimpin diri juga melibatkan keberanian untuk menolak. Dalam banyak kasus, korupsi terjadi karena seseorang tidak memiliki keberanian untuk menolak tekanan dari pihak lain atau godaan untuk memperkaya diri sendiri. Dengan keberanian, seseorang dapat mengatakan "tidak" pada tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka.
Misalnya, seorang karyawan yang diminta untuk memanipulasi laporan keuangan perusahaan dapat menolak permintaan tersebut dengan tegas. Keberanian semacam ini membutuhkan keyakinan pada prinsip hidup yang dipegang teguh.
Keteladanan Mahatma Gandhi dalam Memimpin Diri dan Menjaga Etika
Mahatma Gandhi adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat memimpin dirinya untuk mencapai perubahan besar. Dalam hidupnya, Gandhi menunjukkan integritas yang luar biasa, kesederhanaan, dan komitmen terhadap kebenaran. Berikut adalah beberapa aspek keteladanan Gandhi yang relevan dengan upaya pencegahan korupsi:
1. Kesederhanaan sebagai Gaya Hidup
Gandhi menjalani hidup dengan sangat sederhana, menghindari kemewahan yang tidak perlu. Kesederhanaan ini adalah cerminan dari prinsipnya untuk tidak mengejar kekayaan atau kekuasaan demi keuntungan pribadi. Dalam konteks pencegahan korupsi, kesederhanaan dapat membantu seseorang menghindari godaan untuk hidup mewah dengan cara yang tidak etis.
Sebagai agen perubahan, kita dapat meneladani Gandhi dengan menjalani hidup yang sesuai dengan kemampuan kita dan tidak terpengaruh oleh keinginan untuk mendapatkan lebih dari apa yang layak kita miliki.