Mohon tunggu...
dianpurwanti
dianpurwanti Mohon Tunggu... Guru - individu biasa

Kita hanya perlu lebih baik dari hari kemarin, bukan lebih baik dari orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Konsumsi Teknologi dan Sampah Elektronik: Membangun Kesadaran untuk Pengelolaan yang Berkelanjutan

5 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 5 Desember 2024   20:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pentingnya Kesadaran dalam Mengkonsumsi Barang Elektronik

Kesadaran konsumen memegang peran penting dalam pengelolaan sampah elektronik yang berkelanjutan, karena kebiasaan konsumen langsung mempengaruhi siklus hidup perangkat. Mengganti perangkat terlalu cepat atau penggunaan yang berlebihan memperburuk sampah elektronik. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi pola konsumsi yang bijak, seperti memperpanjang umur perangkat dengan perawatan dan perbaikan. Edukasi dan penyuluhan melalui kampanye yang mengajarkan pengelolaan sampah elektronik yang benar, seperti mendaur ulang atau memperbaiki perangkat, juga sangat penting. Konsumen juga dapat memilih produk yang lebih berkelanjutan, seperti perangkat tahan lama, mudah didaur ulang, dan mendukung kebijakan perbaikan, untuk mengurangi sampah elektronik. Di rumah, kebiasaan mengelola sampah elektronik dengan cara mendaur ulang, menjual, atau menyumbangkan perangkat masih berfungsi dapat mengurangi limbah, memperpanjang umur perangkat, dan mengurangi produksi barang baru.

Dalam hal ini kita sebagai konsumen harus bijaksana dalam mengonsumsi teknologi. Ini berarti ketika konsumen mengambil keputusan pembelian yang mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak jangka panjang. Sebagai konsumen, penting untuk memilih produk teknologi yang tahan lama dan diproduksi secara ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi limbah elektronik yang merusak lingkungan. Konsumen dapat menerapkan prinsip buy less, buy better, yang mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Banyak konsumen sering mengabaikan daya tahan produk atau dikenal sebagai "product durability neglect," sehingga mereka cenderung membeli barang dengan harga murah namun cepat rusak. Untuk mengatasi masalah ini, konsumen dapat mulai membeli perangkat teknologi yang berkualitas tinggi, menggunakan kembali barang lama, serta mendaur ulang produk usang dengan cara yang bertanggung jawab. Dengan demikian, langkah kecil ini tidak hanya mendukung keberlanjutan tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pengelolaan sampah elektronik yang bertanggung jawab melalui kebijakan dan regulasi yang tepat. Dengan memberlakukan peraturan seperti kewajiban daur ulang elektronik atau pembatasan ketat terhadap pembuangan sampah elektronik, pemerintah dapat memastikan bahwa perangkat yang sudah tidak digunakan dikelola secara benar, sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Selain itu, pemerintah dapat meluncurkan program insentif yang mendorong konsumen untuk menyerahkan perangkat elektronik yang sudah tidak terpakai untuk didaur ulang, misalnya dengan memberikan diskon atau penghargaan bagi mereka yang berpartisipasi. Langkah ini akan membantu mengurangi jumlah sampah elektronik dan mendorong masyarakat untuk lebih sadar dalam konsumsi yang ramah lingkungan.

Industri elektronik juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi dampak lingkungan dari produk yang mereka hasilkan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan merancang produk yang lebih ramah lingkungan, menggunakan bahan yang dapat didaur ulang dengan mudah, serta menerapkan proses produksi yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, produk elektronik yang dihasilkan tidak hanya lebih tahan lama, tetapi juga lebih mudah didaur ulang setelah masa pakainya selesai. Selain itu, industri dapat mengembangkan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi daur ulang, seperti sistem otomatis yang dapat memilah komponen elektronik secara lebih tepat dan cepat. Inovasi semacam ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari siklus hidup produk elektronik terhadap lingkungan.

Mengonsumsi barang elektronik dengan bijak sangat penting untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan. Dengan memilih produk yang berkualitas, tahan lama, dan ramah lingkungan, serta merawat dan memperbaiki perangkat agar lebih awet, konsumen dapat mengurangi jumlah sampah elektronik yang mencemari lingkungan. Selain itu, kebiasaan mendaur ulang atau menyumbangkan perangkat yang masih berfungsi dapat mengurangi pemborosan dan mengurangi kebutuhan produksi barang baru. Edukasi dan pemahaman mengenai pengelolaan sampah elektronik yang tepat, serta pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab, akan memberikan dampak positif dalam menciptakan pola konsumsi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Daftar Pustaka

Djafar, A. Y., Puluhulawa, F., Puluhulawa, J., & Harun, A. A. (2023). Dampak Dari Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah Elektronik Dalam Prespektif Hukum Lingkungan. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(6), 1637-1646. https://doi.org/10.59188/jcs.v2i6.388

https://satudata.kemendag.go.id

https://globalewaste.org

Lautetu, L. M., Prayoga, M. B. R., & Debora, D. D. (2024). Evaluasi pengelolaan limbah elektronik di Indonesia. Waste, Society and Sustainability, 1(1) https://doi.org/10.61511/wass.v1i1.2024.462

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun