Oleh karena itu, peran serta masyarakat bukan hanya sebagai pengguna atau konsumen, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mendorong implementasi prinsip-prinsip ekonomi hijau pada tingkat individu dan komunitas.
 Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan peran strategis masyarakat dalam mendukung dan mengimplementasikan prinsip-prinsip green economy. Fokus utama adalah bagaimana masyarakat dapat berkontribusi melalui kesadaran, perubahan perilaku, dan partisipasi dalam kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, yang pada gilirannya dapat mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.
A. Â Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Green Economy
a. Kesadaran dan edukasi lingkungan
Kesadaran lingkungan adalah langkah pertama yang krusial untuk mewujudkan ekonomi hijau. Pendidikan lingkungan memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan alam.Â
Di Indonesia, ini tercermin dalam berbagai inisiatif seperti Gerakan Indonesia Bersih, yang mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah dan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta Sekolah Adiwiyata, yang mengajarkan siswa dan guru tentang perilaku ramah lingkungan.Â
Di kota-kota besar seperti Bandung dan Surabaya, kampanye penggunaan transportasi ramah lingkungan dan energi terbarukan juga dilaksanakan untuk mengurangi emisi karbon. Melalui berbagai program ini, masyarakat didorong untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, yang merupakan kontribusi nyata dalam mewujudkan ekonomi hijau.
b. Perubahan gaya hidup
Dalam peralihan menuju ekonomi hijau, masyarakat memainkan peran penting melalui perubahan gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, beralih ke kendaraan ramah lingkungan, dan mendaur ulang limbah. Di Jakarta, penerapan Peraturan Gubernur No. 142 Tahun 2019 yang mengenakan biaya untuk kantong plastik telah mendorong masyarakat beralih ke tas belanja ramah lingkungan.Â
Di Surabaya, program "Surabaya Bebas Plastik" aktif mengedukasi masyarakat untuk mengurangi plastik sekali pakai melalui kampanye dan pembatasan penggunaan plastik di pusat perbelanjaan. Di Bali, program kendaraan listrik (EV) memberikan insentif bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan ramah lingkungan.Â
Selain itu, gerakan pengelolaan limbah seperti di Yogyakarta dan Bandung, seperti Komunitas Zero Waste, mendorong pemisahan sampah dan pengurangan limbah. Perubahan gaya hidup ini berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan.