METODE
Penelitian ini menggunaan metode liberary research atau studi pustaka, yang bertujuan untuk menggali informasi yang mendalam dari berbagai sumber literatur terkait dampak kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah dasar pada era digital. Data pada penelitian ini diperoleh dari buku akademik, artikel ilmiah yang dipublikasikan dan sumber terpercaya lainnya. Penelitian ini dimulai dari melakukan identifikasi topik untuk menganalisis pada implementasi kecerdasan buatan dan dampaknya pada kegiatan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah dengan mengumpulkan data melalui literatur yang relevan dengan topik yang diterbitkan lima tahun terakhir. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga relavansi serta sumber yang memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan secara kualitatif untuk mengidentifikasi temuan yang relevan. Hasil analisis kemudian dirumuskan menjadi kesimpulan yang menjawab pertanyaan penelitian. Metode library research dipilih karena penelitian ini bersifat teoritis dan analitis. Dengan memanfaatkan literatur yang sudah ada, penelitian ini dapat memberikan gambaran yang komperhensif mengenai konsep dan implementasi kecerdasan buatan dalam konteks pendidikan secara mendalam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan kecerdasan bautan atau Artificial Intelligence memberikan dampak yang signifikan pada dunia pendidikan, termasuk pada  kegiatan pembelajara di sekolah dasar. Dengan begitu, AI tidak hanya sebagai alat bantu, namun menjadi bagian dari transformasi pendidikan yang lebih adaptif. Menurut Mansir dkk (2021) integrasi teknologi digital, termasuk AI mampu meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran melalui optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Dengan adanya fasilitas yang memadai dan sistem pembelajaran yang berbasis AI dapat membantu guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam pembelajaran AI memiliki kemampuan untuk mempersonalisasi pembelajaran. Sistem pembelajaran yang adaptif berbasis AI memungkinkan materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajara peserta didik yang beragam. Sejalan dengan penelitian yang dilakuakn oleh Sappaile dkk (2024) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penggunaan AI sebagai alat belajar dengan prestasi akademik peserta didik. Pada penelitian tersebut, peserta didik yang mengguankan teknologi berbasis AI menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak menggunakan teknologi serupa. Dalam personalisasi membantu peserta didik dengan kemampuan yang beragam untuk belajar secara lebih efektif. Contohnya, ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep tertentu dapat diberikan materi tambahan yang sesuai, sementara peserta didik dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat diberikan tantangan tambahan dalam meningkatakn keterampilan mereka. Pendekatan ini sejalan dengan kebutuhan pendidikan pada abad ke-21 yang menekankan pada pentingnya memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik.
Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dalam penggunaan AI, terdapat tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan infrastruktur, terutama pada sekolah yang letaknya di daerah yang terpencil. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Mansir dkk. (2021) bahwa masih banyak sekolah dasar di Indonesia yang masih menghadapi keterbatasan dalam hal akses terhadap perangkat teknologi dan koneksi internet yang memadai. Selain itu, kesiapan tenaga pendidik juga menjadi faktor yang sangat krusial. Guru perlu dilatih agar mampu mengintegrasikan teknologi AI kedalam proses pembelajaran dengan cara efektif dan efisien. Tantangan lainnya terletak pada kebutuhan kurikulum yang menerapkan teknologi ini. Tanpa kerangka yang jelas, penggunaan AI dalam pendidkan bisa menjadi tidak efektif, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan teknologi yang tidak baik bagi peserta didik untuk jangka panjang. Oleh karena itu, pemerintah dan pemangku kepentingan pada bidang pendidikan perlu memastikan bahwa penerapan AI dilakukan secara terarah dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, dampak AI dalam pembelajaran sekolah dasar sanagat besar, baik dalam hal efektifitas pembelajaran, personalisasi, maupun pengembangan keterampilan abad ke-21. Namun, penerapan teknologi ini masih memerlukan dukungan dari infrastruktur yang memadai, pelatihan guru, serta kurikulum yang relevan. Pemerintah dan pemangku kepentingan pada bidang pendidikan memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa teknologi AI tidak hanya menjadi alat tambahan, tetapi juga solusi yang strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih inkusif, adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.
SIMPULAN
Simpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence memiliki peran yang penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah dasar pada era digital. Penerapan AI memungkinkan personalisasi pembelajaran yang sesuia dengan kebutuhan peserta didik. Namun, tantangan dalam implementasi teknologi ini, seperti kesenjangan infrastruktur, keterbatasan teknologi, serta kesiapan guru, memerlukan perhataian yang serius. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sanagt diperlukan untuk memastikan bahwa penerapan AI berjalan secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi AI secara optimal, pendidikan dasar dapat mengalami transformasi yang tidak hanya meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun juga mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan.
Saran