Mohon tunggu...
diyah mirawati
diyah mirawati Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah-Praktisi Pendidikan

Saya adalah praktisi pendidikan di bidang pendidikan anak usia dini. Saya memiliki keterpanggilan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa melalui pendidikan di kelompok bermain, dan taman kanak-kanak melihat masa perkembangan awal anak-anak adalah masa emas untuk tumbuh kembang anak di masa-masa depan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"LoLiLi" Kiat Anti Perundungan di TK Regina Pacis

5 Maret 2024   11:07 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:09 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar 2.para guru, orang tua murid yang tergabung dalam TPPK TK Regina Pacis, setelah selesai pelatihan bersama narasumber. sumber: dok.pribadi

Tahapan selanjutnya adalah menguasai inti dari DPA yang terbagi dalam Tiga Prinsip DPA yang di TK Regina Pacis disebut  dengan  “LOLILI”  yaitu :  Look – Listen – Link .

Look (Melihat), yaitu pemahaman atas Situasi (memastikan situasi yang dihadapi siswa dan resiko yang akan terjadi), melihat apakah ada Kebutuhan utama yang mendesak (menganalisa kebutuhan utama yang perlu dipenuhi saat itu juga), dan sekaligus mengamati Reaksi Stress (mengobservasi reaksi stress anak yang terlihat sebelum dan selama dukungan psikologis awal dilakukan).

Listen (Kemampuan Berkomunikasi),  ada beberapa hal yang harus dipahami dalam melakukan komunikasi dalam Teknik DPA, antara lain :  

Mutual Understanding,  bahwa Komunikasi adalah proses dua arah;  

Customized, bahwa setiap individu adalah unik, perlu pendekatan yang berbeda-beda;  

Kebutuhan Dibalik Ucapan, bahwa tidak hanya konten kalimat, tetapi juga memahami emosi dan kebutuhan yang ada dibaliknya;  

Verbal dan Non Verbal, bahwa bentuk komunikasi selain isi pembicaraan, juga termasuk gestur dan ekspresi;   

Mendengar Aktif,   bahwa tidak hanya mendengar apa yang disampaikan, tetapi juga secara aktif dapat “mendengarkan” perasaan, bahasa tubuh dan pesan non verbal yang ingin disampaikan oleh anak.   Tujuannya adalah membuat anak merasa dipahami sehingga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman karena merasa dimengerti;  

Cara Mendengar Aktif, yaitu memberikan tanggapan yang singkat dan sesuai seperti anggukan kepala, respon yah, he-eh, oh. Merefleksikan isi dan perasaan dengan menggunakan bahasa sendiri di dalam menyimpulkan isi pembicaraan yang ditangkap kemudian mengkonfirmasikan, konfirmasi ini menjadi bagian yang penting.  Kemudian menyimpulkan beberapa hal yang disampaikan, setelah pertemuan selesai;

Respon Empatik,  berupa empati vs simpati, tanggapan yang diberikan bukan berupa nasihat, juga bukan memberikan motivasi, tetapi lebih kepada bagaimana menunjukkan bahwa kita memahami apa yang dirasakan anak.

Link (Menghubungkan),  yaitu usaha untuk menangkap kebutuhan yang diperlukan untuk membantu mengatasi masalah psikologis dasar, termasuk memberikan edukasi dan informasi yang dibutuhkan anak,  dan terakhir adalah menghubungkannya dengan layanan lanjutan yang diperlukan.    Adapun akses layanan lanjutan yang dimaksud dapat berupa layanan medis (rumah sakit, klinik, obat-obatan p3k), layanan psikososial (konseling psikologi, psikoterapi, home visit, konseling pastoral), bantuan hukum (advokasi hak dan kewajiban, terutama ketika anak berhadapan demgan hukum), ataupun  advokasi lembaga layanan lain (kolaborasi dengan lembaga terkait sesuai dengan kebutuhan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun