Tertawa memang bermanfaat untuk mengurai stres dan memang dianjurkan untuk alasan kesehatan. Namun, tetaplah tertawa dalam kewajaran, tidak berlebihan. Orang yang memiliki riwayat asma ternyata tidak dianjurkan tertawa yang terlalu kencang. Ini dikarenakan ketegangan otot di bagian saluran pernafasan akan mempersempit saluran tersebut sehingga asupan oksigen tidak maksimal diterima oleh paru-paru. Ternyata, tertawa berlebihan pun dapat memberikan dampak buruk untuk kesehatan.
Jika me-review ulasan tertawa beserta dampak yang ditimbulkan, jelas sekali bahwa di satu sisi tertawa menyehatkan badan dan pikiran. Namun, di sisi lain tertawa bisa menjadi  sumber petaka bila tertawa itu berlebihan. Lalu, bagaimana untuk mengatasinya? Untuk menghindari petaka itu, alangkah baiknya untuk selalu mengontrol emosi. Kendali emosi pada saat tertawa sangat membantu untuk menghindari serangan asma. Tetaplah tertawa dalam batas kewajaran. Bukankah hal yang berlebihan itu tidaklah baik?
Tetaplah bekerja dengan profesional. Tunaikan setiap beban kerja dengan penuh tanggung jawab. Namun, nikmatilah hidup ini dengan tertawa dalam batas kewajaran dan pastinya tidak berlebihan. Bekerja memang haruslah serius tetapi kesehatan fisik dan psikis harus tetap diurus.Â
Urusan pekerjaan dan hiburan haruslah balance sehingga sehat dan bahagia senantiasa menyertai hingga usia senja.  Semoga tulisan sederhana ini bisa memberikan sedikit insight tentang pentingnya tertawa sebagai obat untuk kesehatan.  Ingat, your laughter is your medicine! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H