Mohon tunggu...
diyah meidiyawati
diyah meidiyawati Mohon Tunggu... Guru - tinggalkan jejak kebaikan lewat tulisan

Diyah Meidiyawati, S.S, , seorang guru di sebuah SMK negeri di Bojonegoro, Jawa Timur .

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tertawa Menyehatkan

28 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   06:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengutip dari beberapa jurnal ilmiah , disebutkan bahwa tertawa dianggap pula sebagai terapi non farmakologis yang dianggap dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Dari penelitian yang dilakukan pada sejumlah penderita hipertensi, ditemukan adanya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah menjalani terapi tertawa, sehingga dapat disimpulkan bahwa tertawa dapat menurunkan tekanan darah.

Jurnal ilmiah tersebut menyebutkan pula bahwa menonton film komedi secara tidak langsung akan memberikan latihan fisik pada organ tubuh utamanya paru dan jantung. Bagaimana bisa? Pada saat tertawa, otot-otot dinding dada berkontraksi lebih kuat. Hal ini akan menyebabkan paru-paru berkembang penuh. 

Saat paru-paru mekar maksimal, oksigen akan lebih maksimal pula mengisi darah. Akibatnya, organ tubuh akan sehat karena penuhnya asupan oksigen dalam darah. 

Saat paru-paru mekar maksimal, saat itu pula jantung memompa darah lebih banyak. Alhasil, aliran darah dalam tubuh menjadi lancar. Layaknya jalan tol, arus lalu lintas lancar tanpa ada hambatan.  Lancarnya aliran darah inilah yang akan menjadi source of strength semua organ tubuh.

 Selain memberikan latihan fisik pada organ vital, otot-otot wajah akan ikut bergerak pula. Film komedi membuat wajah yang semula muram, penuh beban dan terkesan tampak menakutkan akan terganti dengan wajah ceria berhias tawa. Sungguh, ini akan membentuk ekspresi yang sedap dipandang oleh mereka yang berada di sekitarnya. Ditambah lagi, wajah ceria akan menciptakan aura positif sehingga tak ada ketakutan bagi siapa saja yang mendekat.

Meskipun film komedi telah berlalu, bukan berarti cerita lucunya akan terlupa begitu saja. Pastilah ada scene lucu yang akan membuat tawa berderai. Saat tawa berderai, saat itu pula secara tidak langsung sistem kekebalan tubuh akan tetap terjaga. 

Disebutkan pula bahwa saat seseorang tertawa, jumlah sel darah putih yang berperan sebagai tentara tubuh akan meningkat pula. Pastinya, bertambahnya sel darah putih akan meningkatkan imunitas tubuh.

Menonton film komedi bisa menjadi opsi untuk melepas penat karena beban kerja. Tertawa lepas juga menjadi obat penawar fisik dan psikis. Namun, bagaimana membangun tawa itu sendiri meski tanpa menonton film komedi? Bisa jadi dimulai dengan sering melatih diri untuk tersenyum. Bukankah tersenyum adalah awal dari tertawa? 

Saat berkumpul dengan keluarga atau bertemu dengan teman sejawat pun bisa dijadikan ajang pembiasaan diri untuk tersenyum. Selanjutnya, pertemuan-pertemuan dengan orang-orang di sekitar akan mengalirkan obrolan-obrolan ringan yang nantinya akan meledakkan tawa.

Membangun sense of humor itu penting untuk diri pribadi dan untuk bersosialisasi. Hal-hal lucu tidak hanya ditemukan pada film komedi, namun dapat juga diperoleh dari peristiwa sehari-hari. Bahkan memori kejadian lucu di masa lampau pun dapat dijadikan bahan untuk tertawa dan menghibur diri. 

Namun, yang diceritakan tetaplah kejadian yang lucunya saja. Jangan ceritakan hal-hal yang memalukan dan mempermalukan, ya.  Khawatir saja nanti malah menjadi bahan tertawaan dan olok-olok. Alih-alih mengurangi beban pikiran malah yang ada membuat stres pikiran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun