Dijemput Ajal
Namanya Bagas (nama samaran), berumur 24 tahun. Seorang Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di salah satu negara anggota ASEAN. Kabar terakhir ditemukan dilaut dalam keadaan sudah tidak bernyawa, setelah dua hari dinyatakan hilang kontak ketika sedang bekerja sebagai nelayan, untuk mencari ikan di laut, bersama rekan-rekan yang lain.
Menurut keterangan saksi yaitu rekan Bagas yang berasal dari negara lain, menyatakan jika kapal penangkap ikan telah tersapu ombak, hingga pecah tak terbentuk. Mereka sesama rekan masih sadar saat itu, dan berusaha untuk bertahan hidup di tengah laut. Bagas dan rekan teamnya masih bisa berkumpul dalam satu serpihan kayu yang tersisa, sehingga mereka sama-sama saling menguatkan untuk bisa bertahan hidup.
Namun takdir Bagas adalah dijemput ajal. Dia meninggal saat di temukan oleh petugas, setelah hilang selama dua hari. Sementara ada rekan yang lain ditemukan dalam keadaan pingsan, dan masih bisa diselamatkan.
Berbeda dengan kasus Rendy diatas, kasus Bagas ini dikategorikan kecelakaan dalam bekerja. Jadi Bagas dan keluarganya berhak mendapatkan kompensasi dari pihak asuransi yang di klaim. Salah satunya pengiriman jenazah akan ditanggung oleh pihak asuransi di negara penempatan.
Dalam pandangan Islam jika seseorang meninggal karena tenggelam di laut bisa di kategorikan meninggal dalam keadaan syahid. Syahid dimaksud adalah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, yang artinya akhir hidup yang baik.
Seperti dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, yang artinya, "Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena wabah, orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati karena tenggelam, orang yang mati karena reruntuhan, orang yang mati karena mati syahid dijalan Allah." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Menurut pendapat penulis, Insyaallah, Â Bagas meninggal dalam keadaan syahid. Karena niatnya yang sangat mulia mencari rizqi sampai di luar negeri, semata-mata untuk membantu dirinya agar mandiri dan juga keluarganya agar berkecukupan.
**
Ajal itu merupakan salah satu perkara yang dirahasiakan oleh Allah kepada hambanya. Sebagai hamba yang beriman kepada Allah, maka tugas hamba adalah pasrah dan menyerahkan hakekat takdir ajal itu kepada Allah, Yang Maha Pencipta.
Tidak ada seorangpun yang tahu, kapan dirinya akan dijemput malaikat Izrail. Walaupun seseorang itu memutuskan untuk menjemput ajal. Jika belum ditakdirkan mati, maka tidak akan mati. Tuhan lebih berkuasa atas segalanya, karena Tuhan Maha Kuasa.