Fokus utama perhatian Al-Ghazali tertuju pada perilaku individual yang dibahas secara rinci  dengan merujuk pada Al-qur'an ,sunnah, ijma' sahabat dan tabiin, serta pandangan para orang sufi terdahulu, seperti junaid al-baghdadi, dzun nun al-mishr dan harits bin asad al-muhasibi.
Ibnu Taimiyah (w. 728 H/11328 M)
Fokus perhatian Ibnu Taimiyah terletak pada masyarakat, fondasi moral dan bagaimana mereka harus membawakan dirinya sesuai syariah.
Al-Maqrizi (845 H/1441 M)
Al- maqrizi melakukan studi khusus tentang uang dan kenaikan harga-harga yang tejadi secara periodik dalam keadaan kelaparan dan kekeringan.
Fase ketiga
Fase ketiga yang dimulai pada tahun 1446 hingga 1932 masehi merupakan fase tertutupnya pintu ijtihad (independent judgcment) yang mengakibatkan fase ini dikenal juga sebagai fase stagnasi.
Tokoh pemgembangan ekonomi islam
Beberapa tokoh pengembangan ekonomi islam yang berkontribusi besar dalam sejarah perkembangan ekonomi islam. Tokoh- tokoh seperti Al-syaibani (132-189 H)Abu Ubaid (150-224 H), Al-Ghazali (405-505 H).
Umat Islam dan Ofensifitas Gerakan dan Pemikiran
Sumber-sumber yang berusaha menjelaskan perjalanan sejarah pemikiran sistem ekonomi islam sudah cukup banyak. Hanya saja fokus pembicaraannya disekitar kondisi yang tejadi pada masa nabi, sahabat dan tabi'in. sedangkan untuk kondisi Indonesia sendiri-hingga tulisan ini diselesaikan masih belum ditemukan. Meskipun berbicara mengenai sejarah gerakan, namun yang paling disoroti adalah  perkembangab gerakan ekonomi islam kontemporel. Sisi lain yang membmembedakannya dengan tulisan ini,digunakannya istilah pemikiran dan gerakan. Hal ini disebabkan beberapa hal:pertimbangan pemikiran lebih esensial da dalam melihat sesuatu daripada gerakan. Sebab dalam banyak hal, gerakan  pasti mengandung pemikiran-pemikiran disebabkan oleh situasi social-politik yang tidah mendukung-belum tentu menjadi sebuah gerakan. Dalam cakrawala dinamika pemikiran lebih terbuka untuk berdialog dari pada setelah menjadi  sebauh gerakan.