Mohon tunggu...
Diwan KeikanurhanifahG
Diwan KeikanurhanifahG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perikanan Universitas Padjajaran

Welcome..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Takut Berbudidaya Rumput Laut!

30 Maret 2021   21:38 Diperbarui: 30 Maret 2021   21:58 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan dan tentu saja memiliki banyak sekali wilayah perairan di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia kaya sekali dengan sektor kelautan dan pertanian, sehingga tak jarang masyarakat memililih untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan Perikanan dan keluatan contohnya, Budidaya Laut. Kebanyakkan masyarakat biasanya memilih untuk budidaya ikan atau udang namun sebenarnya kita bisa membudidaya rumput laut.

Buiddaya rumput laut sebenarnya merupakan senjata terpendam yang di miliki bangsa Indonesia. Diam-diam, rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi dan meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat yang berada di bagian pesisir.

Pada Mei 2020, hasil Ekspor rumput laut Indonesia ke Vietnam dapat mencapai angka 53,5 ton dan meraup keuntungan yang fantastis yaitu sebesar Rp. 700 Juta. Dan, saat ini Indonesia merupakan Produsen Rumput Laut terbesar di dunia untuk jenis rumput Eucheuma cottonii dan Gracilaria. 

Budidaya rumput laut ini akan sangat menguntungkan Indonesia maupun sang petani karena pengerjaannya yang terlampau mudah daripada budidaya yang lain. Selain itu, permintaan pasarnya pun tinggi dan masih banyak wilayah Indonesia yang bisa dipakai untuk berbudidaya rumput laut.

Buat kalian yang tertarik untuk melakukan budidaya ini, ayo kita cari tau dulu langkah-langkahnya!  

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat.

Untuk melakukan budidaya kita tidak bisa memilih lokasi dengan seenaknya. Harus sesuai dengan kebutuhan organisme yang akan kita budidaya. Untuk rumput laut baiknya kita memilih lokasi yang seperti ini:

  • Perairan cukup tenang
  • Kedalaman tidak kurang dari 70 cm saat pasang surut dan tidak lebih dari 200 cm saat pasang tinggi
  • Terlindungi dari ombak dan angin kencang
  • Terdapat persediaan rumput alami
  • Lokasi harus didukung dasar perairan bersifat substrat (berlumpur atau sedikit berpasir)
  • Perairannya harus subur

2. Melakukan Uji Penanaman

Selanjutnya ayo uji lokasi tersebut untuk membuktikan apakah lahan itu cocok atau tidak untuk mengurangi kerugian saat panen nanti. Kamu bisa menguji lokasi tanam dengan metode jaring dan tali.

Metode tali: Jenis tali yang bisa digunakan adalah tali monofilament yang dikaitkan pada dua tiang pancang, dengan jarak kurang dari 10 sampai 12 meter.

Metode jaring: Untuk uji penanaman dengan metode jaring, kamu pun bisa menggunakan tali monofilament dengan ukuran 5m x 2,5m yang diikatkan pada tiang pancang.

Sumber: youtube HUMAS BPBL AMBON
Sumber: youtube HUMAS BPBL AMBON

3. Memilih Metode Budidaya

Ada tiga macam jenis metode dalam proses budidaya rumput laut yang perlu kamu ketahui. Pemilihan metode disesuaikan dengan posisi tanaman dan dasar perairan, sebagai berikut:

  • Metode Dasar 

Metode dasar merupakan metode budidaya dengan bibit rumput laut yang diikat dan ditebarkan pada dasar perairan. Metode ini bisa digunakan juga untuk menebarkan benih yang diikatkan di sekitaran batu karang.

  • Metode Apung

Jenis metode ini merupakan metode yang mirip dengan metode lepas dasar di tengah lautan. Apabila ingin menggunakan metode ini, maka kita harus menggunakan pelampung untuk sampai ke bagian permukaan laut. Metode apung terdiri atas dua jenis, yakni metode tali apung dan jaring apung. 

  • Metode lepas dasar 

Metode lepas dasar merupakan jenis budidaya yang dilakukan dengan cara mengikatkan benih pada rentangan tali nilon. Penggunaan jenis metode ini juga terdiri atas beberapa jenis, yakni metode tunggal lepas dasar, jaring lepas dasar dan jaring lepas berbentuk tabung.

4. Pemilihan dan Pengumpulan Benih

Bibit rumput laut didapat dari pembibitan langsung. Terdapat 2 metode pengumpulan benih yang bisa kita lakukan, seperti penyebaran spontan dan dikeringkan di bawah sinar matahari atau bisa juga dengan merendamnya dalam air laut berkonsentrasi 1,030 g/cm3 selama 25 menit.

Berikut adalah ciri-ciri bibit rumput laut unggul:

  • Tidak mengelupas
  • Warnanya cerah
  • Tidak terdapat bercak sama sekali pada batangnya
  • Rimbun dan memiliki banyak cabang
  • Dikumpulkan langsung dari lokasi perairan
  • Berumur sekitar 25 sampai 35 hari

5. Menanam Bibit

Pada proses pengangkutan rumput laut dari habitat asli menuju lahan yang kita pilih, bibit rumput laut harus selalu terendam air. Kita bisa menggunakan wadah apa saja namun kebanyakkan petani menggunakan kotak styrofoam untuk mengangkut bibit dari habitat aslinya.

Cara Menyusunnya pun tidak sembarangan. Susun bibit rumput laut secara berlapis dan berselang antara pangkal tallus dan ujung tallus. Dan beri lapisan kain yang sudah dibasahi dengan air laut di antara lapisan-lapisan tersebut. Selain itu, kamu harus pastikan bibit terhindar dari air hujan agar proses pertumbuhan dan panen rumput laut lancar.

Agar lebih merinci ikuti hal-hal ini ya!

  • Siapkan tali untuk menggantung bibit, lalu ikat bibit tersebut pada tali penggantung.
  • Panjangkan tali berisikan ikatan rumput lalu dan posisikan sekitar 30 cm di dasar perairan.
  • Jarak ideal untuk rentangan tali adalah sekitar 20 sampai 30 cm.

Sumber: borneo24.com
Sumber: borneo24.com

6. Proses Perawatan Rumput Laut

Setelah di tanam, tentu saja harus ada perawatan yang sesuai agar proses pertumbuhan dari rumput laut ini lancar.  Dalam merawat rumput laut, kamu harus rawat serajin dan seteliti mungkin agar bisa menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan ketika memanen nanti. 

Adapun langkah-langkah merawat rumput laut sebagai berikut:

  • Bersihkan talus rumput laut dari tanaman hama yang tumbuh di sekitarnya.
  • Hama yang wajib diperhatikan adalah teripang, bulu babi, larva bulu babi, ikan baronang, dan ikan herbivora lainnya.
  • Selalu pastikan ada cahaya sinar matahari yang masuk ke dalam perairan.
  • Pastikan tali penggantung bersih dari tumbuhan liar dan sampah.
  • Periksa tali penggantung yang sudah terlihat rentan. Ganti jika diperlukan.
  • Periksa rumput laut dari gangguan penyakit.
  • Menjaga lokasi budidaya selalu bersih dari sampah
  • Menghindari penggunaan pupuk/probiotik/bahan pemacu pertumbuhan.

7. Proses Panen

Akhirnya, kita sampai pada langkah akhir yang di tunggu-tunggu pada saat proses budidaya ini, yaitu waktu panen!

Waktu pemanenan berbeda-beda tergantung tujuan kamu membudidaya. Apabila tujuannya untuk pembibitan, maka kamu bisa memanen rumput laut pada umur 25 sampai 35 hari. Sementara itu, jika produksi rumput lautnya ditujukan untuk bisnis, umur paling tepat adalah setelah 45 hari.

Sumber: sbbkab.go.id
Sumber: sbbkab.go.id

Panen rumput laut dilakukan dengan cara mengangkat seluruh tanaman beserta tali penggantungnya. Rumput laut yang sudah dipanen bisa langsung dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Caranya, gantungkan saja tanaman pada kayu agar tanaman tidak menyentuh pasir. Untuk lamanya proses pengeringan ini tergantung cuacanya. Jika cuaca cerah maka cukup 3 sampai 4 hari saja. Dan akan memerlukan waktu lebih lama jika cuaca mendung atau berawan

Begitulah informasi-informasi dasar mengenai Budidaya Rumput Laut. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman, ya!

Referensi

99.co

djpb.kkp.go.id

djpb.kkp.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun