-Petanda: Dunia masa depan yang digambarkan dengan lingkungan yang rusak adalah Representasi dari krisis ekologis yang disebabkan oleh eksploitasi alam. Penanda ini memperingatkan pembaca tentang potensi realitas yang akan terjadi jika manusia tidak bertanggung jawab terhadap alam.
Saussure menyatakan bahwa hubungan antara penanda dan petanda bersifat arbitrer, tetapi dalam Dunia Anna, Jostein menciptakan asosiasi yang kuat dan konsisten untuk menyampaikan pesan lingkungan. Setiap elemen simbolis dalam novel dirancang untuk menyentuh kesadaran pembaca tentang tanggung jawab mereka terhadap bumi.
Bahasa dalam Dunia Anna sering kali bersifat metaforis, misalnya ketika Anna berbicara tentang "warisan generasimendatang". Penanda ini tidak hanyamerujuk pada materi, tetapi juga pada lingkungan yang harus dijaga untuk kelangsungan hidup manusia. Jostein menggunakan dialog dan deskripsi sebagai cara untuk menghunungkan pembaca dengan realitas ekologi.
Melalui analisis semiotika berdasarkan teori Saussure, novel Dunia Anna dapat diinterprestasikan sebagai seruan moral yang kuat terhadap kesadaran lingkungan. Penanda-penanda dalam novel ini menggambarkan pesan-pesan ekologis yang mendalam. Memperingatkan pembaca tentang dampak dari eksploitasi alam. Relasi antara penanda dan petanda menciptakan pengalaman membaca yang penuh refleksi, sekaligus untuk mengajak pembaca untuk bertindak demi kelangsungan hidup planet ini.
Artikel ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan semiotika Saussure, Dunia Anna bukan sekedar sebuah cerita, tetapi sebuah karya yang menawarkan wawasan mendalam tentang hubungan manusia dengan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI