Mohon tunggu...
Diwangkara Achmad
Diwangkara Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mancing dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Novel Dunia Anna menurut teori Ferdinand de Saussure

14 Januari 2025   14:18 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:18 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder menhadirkan isu-isu lingkungan yang berkelanjutan melalui narasi yang kaya makna. Untuk memahami kedalaman pesan yang disampaikan, kita dapat menggunakan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure, yang memfokuskan pada hubungan antara signifier (penanda) dan signified (petanda).

Menurut Saussure, tanda terdiri dari dua komponen utama yakni:

1. Penanda (signifier): Bentuk fisik atau representasi konkret dari suatu tanda, seperti kata, gambar, atau simbol.

2. Petanda (signified): Konsep atau makna yang diwakili oleh penandatersebut.

Dalam konkeks Dunia Anna, hubungan antara penanda dan petanda dapat digunakan untuk memahami pesan yang terkait dengan isu lingkungan dan kesadaran ekologis.

Di analisis semiotika novel Dunia Anna dapat ditemukan sebagai berikut:

1. Penanda: Kupu-kupu

-Petanda: Kupu-kupu dalam novel ini melambangkan harapan, keindahan alam, dan kerentanan kehidupan. Ketika Anna bermimpi tentang kupu-kupu, penanda ini mewakili pesan bahwa keindahan alam bergantung pada keseimbangan ekosistem yang rapuh.

2. Penanda: Perjalanan waktu

-Petanda: Perjalanan Anna ke masa depan menunjukkan konsekuensi dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Penanda ini menggambarkan urgensi perubahan dan kebutuhan untuk bertindak segera sebelum bumi mengalami kerusakan lebih parah.

3. Penanda: Dunia yang hancur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun