Politik luar negeri Indonesia, dengan prinsip non-blok dan diplomasi aktif, telah mengalami evolusi di bawah kepemimpinan dua presiden berbeda : Joko Widodo ( Jokowi ) dan Prabowo Subianto. Membandingkan keduanya, kita dapat melihat dinamika dan fokus yang berbeda dalam mengarungi panggung global.
Presiden Jokowi : Menitikberatkan Ekonomi dan Diplomasi RegionalÂ
Era Jokowi ( 2014-2024 ) ditandai dengan fokus kuat pada diplomasi ekonomi dan penguatan kerja sama regional. Jokowi aktif membangun hubungan bilateral dengan negara - negara mitra dagang strategis, mendorong investasi asing, dan memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam berbagai forum internasional seperti G20 dan ASEAN.Â
Beberapa contohnya :
- Membangun infrastruktur : Jokowi mendorong pembangunan infrastruktur nasional, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, yang melibatkan investasi asing dan memperkuat konektivitas regional.
- Memperkuat ASEAN : Indonesia aktif dalam mendorong integrasi ekonomi ASEAN dan memperkuat peran ASEAN dalam berbagai isu global.
- Membangun hubungan strategis : Jokowi menjalin hubungan strategis dengan negara - negara besar seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang, dengan fokus pada kerja sama ekonomi dan investasi.
Presiden Prabowo : Menitikberatkan Keamanan dan Pertahanan
Era Prabowo ( 2024 - sekarang ) masih dalam tahap awal, namun beberapa kebijakan menunjukkan fokus pada keamanan dan pertahanan. Prabowo, dengan latar belakang militer, telah meningkatkan peran TNI dalam memperkuat kerja sama pertahanan dengan negara - negara mitra.
Beberapa contohnya :
- Meningkatkan peran TNI : Prabowo memberikan peran yang lebih besar kepada TNI dalam diplomasi, seperti dalam misi perdamaian PBB dan dalam menjaga keamanan laut Indonesia.
- Memperkuat kerja sama pertahanan : Prabowo aktif menjalin kerja sama pertahanan dengan negara - negara mitra, seperti Australia, Prancis, dan Amerika Serikat.
- Memperkuat alutsista : Prabowo fokus pada modernisasi alutsista TNI untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.
Perbandingan dan Tantangan
Meskipun memiliki fokus yang berbeda, kedua presiden tetap memegang teguh prinsip - prinsip dasar politik luar negeri Indonesia. Tantangan yang dihadapi Indonesia di era globalisasi, seperti perubahan iklim, pandemi global, dan persaingan antar negara besar, menuntut diplomasi yang adaptif dan kolaboratif.
Dinamika politik luar negeri Indonesia dari masa kepemimpinan Presiden Jokowi hingga saat ini di bawah kepemimpinan presiden Prabowo menunjukkan evolusi dan penyesuaian terhadap perubahan global. Keberhasilan diplomasi Indonesia di masa depan akan bergantung pada kemampuan pemimpin negara untuk mengelola berbagai tantangan dan peluang yang muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H