Mohon tunggu...
Sri Devi
Sri Devi Mohon Tunggu... Freelancer - Tenaga Fasilitator

Welcome to My Dream Love and Hope 📖 Paper of Heart (don't forget follow my instagram @d.i_vvv)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN | Tiada (Dunia Telah Merindukanmu)

15 Agustus 2018   14:32 Diperbarui: 28 Agustus 2018   07:51 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Al, bunda selalu mendoakan Ali di mana pun bunda berada dan kapanpun, setiap napas yang bunda hembuskan selalu kalian yang bunda doakan agar kalian meraih apa yang telah kalian impikan selama ini, dan selalu di lindungi Allah dan berada pada jalanNya. Mungkin sekarang ujian bunda karena terdapat kesalahan yang telah bunda lakukan sebelumnya, dan bunda yakin Allah memberikan ujian kepada hambanya sesuai kemampuan, dan semoga bunda bisa melewatinya dengan ikhlas, Al, bunda selalu mendoakan mu dan adikmu, bunda merindukanmu yang dulu, dimana terpancar cahaya yang indah dari mata mu, cahaya harapan dan impian, Al jangan lama-lama tidurnya, bunda sama Chaca merindukanmu, dan selalu menyayangimu" akhir ungkapan hati Aisyah dengan kecupan di dahi Ali. Di saat itu juga mengalir cairan bening yang keluar dari kedua mata Ali yang masih tertutup.

Di dalam alam yang lain, Ali seperti berada di suatu tempat yang luas, dimana tempat yang sangat menyejukkan bukan karena udara yang dingin, tetapi semua hal yang menyejukkan saat dipandang. Dia melihat dimana duduk seorang pria dewasa dengan anak kecil laki-laki yang terlihat sadang bercengkrama akrab seperti seorang ayah yang sedang membahas sesuatu yang penting, Ali pun memberanikan untuk mendekatkan dirinya. Terdengarlah pertanyaan demi pertanyaan yang diloncarkan oleh Ayah anak laki-laki tersebut.

"Nanti kalau udah besar Ali mau jadi apa ?" tanya Ayah kepada Anaknya

"Nanti kalau sudah besar Ali ingin seperti Ayah, Ali ingin menjadi kebanggaan nya Bunda dan Adik Chaca dan melindungi mereka dari segala yang

jahat" jawab Ali,

Kejadian tersebut pun langsung berputar di benaknya ternyata yang ia lihat ialah versi dia sewaktu kecil saat bermain bola di belakang rumah, bunda yang menghampiri membawakan kue dan minuman yang membuat ia memberhentikan sejenak permainannya dengan Ayahnya, saat istirahat ayahnya menanyakan tentang mimpi dan cita-cita, yang langsung dijawab sesuatu yang ingin ia lalukan tanpa memikirkan bagaimana cara nya, dan apakah ia mampu. Ali kemudian berjalan lebih dekat untuk memastikan bahwa yang dilihatnya bukan la khayalan semata, tetapi semakin dekat ke objek yang dia inginkan, objek tersebut menghilang, saat ingin mencari kemana objek tersebut terdengar suara yang tidak asing di telinganya.

"Al, segala sesuatu yang menurut pemikiran manusia itu benar bukan berarti benar juga menurut Allah, dan sebalik nya sesuatu yang menurut manusia itu salah bukan berarti salah juga menurutNya, ketahuilah bahwa Allah itu sangat menyayangi hambanya, Dia tau mana yang terbaik untuk hambanya. Jadilah perisai bagi orang yang selalu berada didekatmu" suara tersebut pun menghilang. Tak berapa lama tangan Ali bergerak sedikit demi sedikit diikuti matanya yang mulai terbuka.

Sesaat melihat ada gerakan dari jari tangan Ali, Aisyah pun menekan tombol pemanggilan dokter.

"Al, kamu sudah sadar Nak?" disusul masuknya dokter dan beberapa perawat. Merekapun langsung memeriksa kondisi Ali

"Gimana dok ?" tanya Aisyah

"Alhamdulillah patut kita berterima kasih dan bersyukur kepada Allah, kondisi anak ibu amat baik, sungguh luar biasa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun