Namlea, INFO_PAS - Budidaya Ikan Nila dengan sistem bioflok yang dikerjakan Warga Binaan Lapas Kelas III Namlea bersama Dinas Perikanan Kabupaten Buru akhirnya membuahkan hasil yang signifikan. Pencapaian tersebut nampak saat Panen Perdana Ikan Nila yang dihadiri langsung oleh Penjabat Sementara Bupati Kabupaten Buru, Sekretaris Daerah Kabupaten Buru, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Maluku, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buru serta sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Sabtu (26/8) bertempat di Sarana Asimilasi Edukasi Lapas Namlea.
Bantuan bioflok bagi Lapas Namlea merupakan dana aspirasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Komisi IV, Abdullah Tuasikal lewat paket bantuan perikanan yang dikelola oleh Dinas Perikanan Kabupaten Buru. Adalah kelompok kerja lapanam yang terdiri dari 10 orang narapidana sejak akhir Desember 2023 mulai membudidayakan ikan nila dengan sistem bioflok hasil binaan DPK Buru. Tak tanggung-tanggung dari 7200 benih ikan nila yang disebar pada 6 kolam bioflok menghasilkan kurang lebih 262 kilogram ikan nila siap panen dengan kisaran omset sebesar 10 juta rupiah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Pemasyarakatan Maluku, Saiful Sahri atas nama Kepala Kantor Wilayah menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Kabupaten Buru dalam hal ini Pjs. Bupati Buru dan SKPD terkait yang telah memberikan banyak kontribusi positif bagi pembinaan di Lapas Namlea. "Pak Kakanwil menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya bantuan dari Pemerintah kabupaten Buru," ujar Saiful. Menurutnya penyelenggaraan pemasyarakatan tidak dapat berjalan maksimal tanpa dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Pjs. Bupati Buru, Djalaluddin Salampessy memberikan apresiasi atas keberhasilan Lapas Namlea melaksanakan panen perdana ikan nila. "Lapas Namlea terletak di daerah pesisir tetapi yang dipanen adalah ikan air tawar, ini sesuatu yang luar biasa dan bisa menjadi alternatif lain bagi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan," ujar Salampessy.
Disampakan Salampessy apa yang dilakukan oleh Lapas Namlea ini selain memberikan dampak positif bagi warga binaan juga berdampak luas bagi ekonomi masyarakat lewat potensi sumber daya perikanan yang terus dikembangkan oleh pemerintah kabupaten. "Perikanan laut di Maluku pada umumnya tidak bisa diragukan lagi namun kini kita punya alternatif lain seperti budidaya sistem bioflok yang dilaksanakan oleh Lapas Namlea dan dan kami akan selalu mendukung hal itu," lanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI