Mohon tunggu...
Divo Aurelius Tampubolon
Divo Aurelius Tampubolon Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Boom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pikiran vs Realita: Memahami Paradoks-Paradoks Probabilitas

22 Mei 2024   15:38 Diperbarui: 27 Mei 2024   06:16 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monty Hall problem. Sumber: Briliant.org

Pertanyaan: Mengapa dua variabel independen tampak saling berhubungan secara negatif dalam data yang diamati?

Intuisi Awal: Seseorang mungkin berpikir bahwa jika dua variabel tidak berhubungan dalam populasi umum, maka mereka juga tidak akan berhubungan dalam sampel yang diamati.

Contoh: Misalkan ada dua kondisi medis, A dan B, yang tidak berkorelasi dalam populasi umum. Namun, jika kita hanya melihat pasien yang dirawat di rumah sakit (kondisi tertentu), ada kemungkinan bahwa pasien dengan kondisi A cenderung tidak memiliki kondisi B, karena pasien dirawat di rumah sakit mungkin memiliki kondisi yang lebih parah secara keseluruhan.

Penjelasan: Berkson's Paradox terjadi karena bias seleksi. Dalam kasus rumah sakit, hanya pasien dengan kondisi serius yang masuk ke sampel, sehingga menciptakan ilusi hubungan negatif antara dua kondisi yang sebenarnya independen.

Berkson paradox. Sumber: Medium.com
Berkson paradox. Sumber: Medium.com

Kesimpulan

Paradoks-probabilitas seperti Masalah Monty Hall, Paradoks Pembalik Frekuensi, Paradoks Pemilihan Ulang, dan Paradoks Berkson menunjukkan bagaimana probabilitas bisa menjadi kontra-intuitif. Dengan memahami dan menganalisis paradoks-paradoks ini, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang probabilitas dan membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Paradoks ini mengingatkan kita bahwa intuisi tidak selalu menjadi panduan terbaik dalam situasi yang melibatkan probabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun