Mohon tunggu...
Divo Aurelius Tampubolon
Divo Aurelius Tampubolon Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Boom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pikiran vs Realita: Memahami Paradoks-Paradoks Probabilitas

22 Mei 2024   15:38 Diperbarui: 27 Mei 2024   06:16 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monty Hall problem. Sumber: Briliant.org

Analisis: Probabilitasnya sebenarnya adalah 2/3. Ini karena dari empat kemungkinan kombinasi (BB, BG, GB, GG), hanya tiga kombinasi yang memenuhi syarat bahwa setidaknya satu anak adalah laki-laki (BB, BG, GB). Dari tiga kombinasi ini, dua dari mereka melibatkan satu laki-laki dan satu perempuan (BG, GB).

Boy or Girl Paradox. Sumber: Wikipedia
Boy or Girl Paradox. Sumber: Wikipedia

3. Paradoks Pemilihan Ulang (Election Paradox)

Paradoks ini muncul ketika kita mempertimbangkan preferensi mayoritas dalam sebuah pemilihan.

Pertanyaan: Dalam sebuah pemilihan dengan tiga kandidat (A, B, C) dan tiga pemilih dengan preferensi berbeda, apakah mungkin terjadi situasi di mana setiap kandidat bisa dikalahkan oleh kandidat lainnya dalam pemungutan suara langsung?

Contoh: Jika preferensi pemilih adalah sebagai berikut:

  • Pemilih 1: A > B > C
  • Pemilih 2: B > C > A
  • Pemilih 3: C > A > B

Analisis: Dalam skenario ini:

  • A kalah dari B (2 pemilih lebih suka B daripada A)
  • B kalah dari C (2 pemilih lebih suka C daripada B)
  • C kalah dari A (2 pemilih lebih suka A daripada C)

Ini menunjukkan bahwa tidak ada pemenang yang jelas, meskipun setiap kandidat bisa dikalahkan oleh kandidat lain, menciptakan lingkaran preferensi yang tak pernah berakhir.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

4. Paradoks Berkson (Berkson's Paradox)

Paradoks ini muncul dalam konteks statistik dan bias seleksi, yang terjadi ketika dua variabel tampak saling berhubungan secara negatif tetapi sebenarnya tidak, karena sampel yang diambil secara kondisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun