Mohon tunggu...
Divia Citra Muliya P.S
Divia Citra Muliya P.S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis juga manusia biasa. Aku, Kamu, dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di mana Aku?

19 Januari 2025   09:35 Diperbarui: 19 Januari 2025   09:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lumpuh

mengingat segala ayat-ayat

yang melontarkanku ke sudut toko

ketika kala kualpa

mengonsumsi narasi

tanpa menawar.

kubuka artefak memori kuno

tentang mushaf-mushaf yang digerogoti bangkai

tentang biji huruf patah, dijerang rayap

digradasi monokrom

lemah, sepia,

tentang sepeda yang menjurus surau tua

tentang surah yang dibaca ongkang-ongkang, usang.

di malam menghitam

pagi bersama senyum api

abunya dijemput hujan

pasti Dia tak pernah demam, pusing, dan sakit-sakitan

toko selalu saja buka

sedang aku malah asyik bermain petasan

dan terjungkal di gorong-gorong

kemungkaran

"tolong, kembalikanlah aku terdahulu"

05.15 kuterbangun

kuraba-raba;

kemacetan,

jagongan,

pisau mata uang,

garis tanggal

berserakan

bukan yang kucari

kau tak menemukan Aku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun